14. Kehilangan

1.4K 140 14
                                    

"Kak Oki tau nggak kak Ian kemana?"

"Nggak tau Key, habis pertandingan Brian tadi cabut duluan, tasnya ada nggak?"

"Emang tasnya di mana?"

"Iya ya, lo kan nggak tau."

Roki membuka loker tempat Brian menyimpan tasnya. "Duh sayang sekali."

"Ada tasnya Kak?"

"Brian kayaknya udah pulang deh Key, mobilnya juga nggak ada di parkiran."

"Yahhh, padahal aku mau ucapin selamat ke kak Ian."

"Coba telepon Key."

"Nggak diangkat Kak."

"Ck! dia emang sok sibuk Key, hp doang yang elit, ngangkat sulit!"

"Yaudah, makasih ya Kak."

Glen hanya diam saja, sebenarnya ia tadi sempat melihat Brian menggendong Monic menuju parkiran. Jika ia mengatakannya di depan Keyra, gadis itu pasti akan sakit hati.

Keyra berlalu pergi, ia menghampiri seorang siswi yang sengaja duduk sendirian di sudut kursi penonton, karena ingin menghindari kerumunan. Dia adalah Asta, seorang gadis berkacamata minus dengan penampilan yang terbilang culun.

"Udah ketemu kak Brian Key?" tanya Asta kepada Keyra.

"Dia nggak ada Ta."

"Yah, padahal kamu tadi excited banget mau ngucapin selamat."

"Nggak papa, nanti aku ucapin lewat chat aja."

"Pulang yuk." Ajak Keyra, karena ia tahu jika Asta tidak suka di tempat ramai. Asta bisa sampai di sini saja harus Keyra paksa.

"Yuk."

Belum sempat beranjak, suara deringan ponsel menghentikan mereka. Keyra membuka tasnya untuk mengambil ponselnya yang berdering.

"Bentar ya Ta mau angkat telepon dulu." Asta mengangguk sebagai jawaban.

Keyra menekan tombol berwarna hijau dan menempelkan di telinganya.

Detik berikutnya, air mata Keyra tiba-tiba keluar. Rasa takut melingkupi perasaan Keyra.

"Key, kamu kenapa?" Asta tentu panik melihat Keyra menangis setelah mengangkat telepon.

"Bik Nirma Ta ..."

"Bik Nirma kenapa Key?"

"Dia dibawa ke rumah sakit." Sudah cukup Keyra kehilangan kedua orang tua dan kakaknya, ia tidak siap jika harus kehilangan Nirma juga. Keyra takut untuk menjalani hidup sebatang kara.

"Ta, maaf aku nggak bisa pulang bareng kamu."

"Nggak papa Key, kondisi bik Nirma lebih penting."

Keyra meninggalkan Asta, namun langkahnya terhenti karena seseorang memanggilnya.

"Key." Keyra berbalik, dilihatnya Kevin yang masih menggunakan seragam basket.

Mengetahui yang memanggilnya adalah Kevin, Keyra mempercepat langkahnya. Ia tidak mau berurusan dengan Kevin lagi. Namun Kevin tidak tinggal diam, cowok itu mengikuti langkah Keyra.

"Key, tunggu," ucap Kevin.

Kini mereka sudah sampai di parkiran. Melihat Keyra yang enggan menghentikan langkahnya membuat Kevin menarik tangan Keyra.

"Kak Kevin mau apa sih?"

"Apa ada yang jahatin lo?" Bukannya menjawab pertanyaan Keyra, Kevin justru melemparkan pertanyaan.

BRIANDRA ALDRIC [REPUBLISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang