Epilog: superficial love

1.8K 164 9
                                    


Semua berakhir dengan kecepatan yang menyakitkan. Perang sihir antara Lucas dan nyonya penyihir berakhir dengan Lucas sebagai pemenang, tetapi kemenangan itu terasa hampa. Meskipun ia berhasil mengalahkan ibu mertua palsu itu, ia gagal menyelamatkan perempuannya.

Di hadapannya kini hanya ada tubuh perempuannya yang tak bernyawa, dengan belati tertancap di dada dan mata yang dipenuhi darah-sebuah pemandangan yang mematahkan hati. Lucas menatap tubuh itu dengan penuh kesedihan, kehangatan matahari terbit seolah tidak mampu mengalahkan gelombang kesedihan yang melanda dirinya.

Di tangannya, sebuah liontin tergenggam erat, simbol dari kegagalan yang mendalam. Liontin itu, yang seharusnya melindungi perempuannya, kini menjadi saksi bisu dari sihir yang tidak pernah terpakai.

Sebelum meninggalkan tubuh perempuannya di sana, Lucas menunduk dan memberikan kecupan lembut pada keningnya, sebuah perpisahan yang penuh rasa sakit. Tepat pada saat terdengar hentakan kaki kuda yang mendekat, Lucas menghilang dalam kesunyian, membiarkan tubuh perempuannya ditemukan oleh ksatria kerajaan.

______⊰⁠⊹ฺ⊰⁠⊹ฺ⊰⁠⊹ฺ______



Ibukota kini dipenuhi oleh kegembiraan yang melimpah, udara dipenuhi dengan keceriaan dan harapan. Penduduk merayakan eratnya hubungan antara ayah dan anak yang kini terjalin kembali. Mereka bersorak-sorai dan melemparkan bunga-bunga indah sebagai penghormatan kepada Putri Obelia yang menawan dan Kaisar Obelia yang baru ditemukan kembali sebagai sosok ayah yang penuh kasih.

Di balik semua keceriaan ini, seorang wanita sibuk merapikan barang dan pakaiannya. Ia memasukkan beberapa helai pakaian ke dalam tas besar yang telah menunggu. Meskipun keinginan untuk melihat sang Putri di ibukota membara dalam dirinya, tugasnya kini telah selesai.

Ia tidak lagi perlu menemani Putri Obelia, atau melindunginya, karena sang Kaisar yang dulu tirani kini telah berubah menjadi sosok ayah yang penuh kasih.

Setelah semuanya siap, ia mengangkat tas berat itu dengan tekad, berbalik untuk meninggalkan kamar. Namun, langkahnya terhenti ketika tatapan mata mereka saling bertemu, sebuah momen penuh makna yang membuatnya berhenti sejenak, membiarkan kenyataan dan perasaannya saling bertabrakan.

Suasana hening mengisi ruang, menciptakan kecanggungan yang samar di antara mereka. Sosok laki-laki yang ia lihat dalam mimpinya kini berdiri di ambang pintu, sosok yang mampu mengubah mimpi indah menjadi suram dan menyedihkan.

Namun, hatinya berbunga-bunga dengan kebahagiaan. Ia tidak marah, tidak merasa tertekan oleh kenangan suram itu. Sebaliknya, ia bersyukur karena saat ini mereka akhirnya bertemu. "Lucas!" suara itu mengalir lembut, penuh kegembiraan.

Ia berlari menuju pelukan Lucas, tidak mempedulikan tas yang terjatuh di lantai. Keberadaan Lucas, yang telah lama dirindukan, lebih dari cukup untuk membuatnya melupakan segala hal. Keduanya saling berpelukan erat, berbagi kehangatan yang lama hilang. Dalam pelukan itu, tidak ada kata-kata yang terucap-hanya kerinduan yang terungkap dalam keheningan.

"Hari ini adalah hari yang sangat aku tunggu-tunggu, hari di mana milikku kembali padaku." Lirih Lucas dengan lembut, suaranya menyiratkan kerinduan yang dalam untuk perempuan yang kini berada dalam pelukannya.

Perempuan bersurai coklat dengan beberapa helai berwarna putih itu hanya terkekeh lembut mendengar ucapan Lucas. Kalimat romantis seperti itu adalah sesuatu yang langka dari bibirnya, membuat suaranya terdengar asing namun menyenangkan.

Segala sesuatu berakhir begitu cepat. Meski sempat merasakan putus asa yang mendalam, akhirnya ia kembali mendapatkan apa yang semestinya menjadi miliknya.

Miliknya harus tetap menjadi miliknya-sebuah kebenaran yang terukir dalam hatinya, menguatkan tekadnya untuk menjaga apa yang telah kembali padanya.



______⊰⁠⊹ฺ⊰⁠⊹ฺ⊰⁠⊹ฺ______

Revisi
26-07-24

🎉 Kamu telah selesai membaca 𝐒𝐔𝐏𝐄𝐑𝐅𝐈𝐂𝐈𝐀𝐋 𝐋𝐎𝐕𝐄 : Lucas -𝐄𝐍𝐃- 🎉
𝐒𝐔𝐏𝐄𝐑𝐅𝐈𝐂𝐈𝐀𝐋 𝐋𝐎𝐕𝐄 : Lucas -𝐄𝐍𝐃-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang