10

14 9 0
                                    

"Halo sahabatkuuu. Sudah siapkah untuk menonton basket?"

"Idih. Semangat amat lo!"

"Semangat dong, mau nonton mas crush tanding xixixixixi."

Ailyn mengambil helmnya, hari ini Zena menjemputnya dengan motor pink kesayangannya. Ailyn menutup gerbang rumahnya rapat rapat dan duduk diatas motor Zena.

"Sudah siap kanjeng ratu?"

"Ye."

"Okeyy, mari kita berangkattt."

Zena menyalakan motornya dan menjalankannya menuju tempat tujuan mereka yaitu lapangan basket.

"Oy Ai kayanya lu punya banyak cerita yang harus diceritain ke gue."

"Apa coba yang harus gue ceritain?"

"Lu bilang lu punya temen masa kecil, dan dia juga tanding basket? Berarti dia satu sekolah dong bareng kita?"

"Ya memang."

"Dari kelas mana oi!"

"Ck! Ada deh, nanti aja liat."

"Ceuhhh."

Zena menambah kecepatan motornya. "Oya, btw gimana lo sama tuh om om?"

Tiba tiba pipi Ailyn berubah menjadi merah, mendengar namanya saja sudah membuat hatinya berdegup kencang.

"Oy! Gue nanya jawab kek!"

"Ck! Gatau deh!"

"Loh? Kenapa gatau?"

"Tuh orang keknya gaada perasaan apa apa ke gue."

"Ya serem juga sih kalo tuh om om suka sama lu. Pedo dong?"

"Kan gue udah legal Zen. Umur gue udah seventeen!"

"Ya walaupun you sudah seventeen ya tetep aja lu masih sekolah kan? Lagian tuh om om seleranya cewek mateng. Cewe ingusan kaya lu mana mau."

"Jahat banget lo bilang gue ingusan! Terus gue harus gimana biar Om Kei suka sama gue?"

"Ya cinta gabisa dipaksa Ai. Lagian sih, lu ngapain suka sama om om sih!"

"Gue gatau Zennnn, dia tuh menarik di mata gue."

"Halah, udah dibutakan oleh cinta lu!"

"Ck! Tau ah!"

Mereka terlalu asik mengobrol sampai mereka tidak sadar bahwa akhirnya mereka telah sampai di tempat tujuan mereka. Zena dan Ailyn melepas helm mereka dan meletakkannya di dalam jok motor.

"Zen buruan!"

"Bentarrr." ucap Zena sembari membenarkan rambutnya yang berantakan karena helm. "Udah! Ayuk!" Zena menarik tangan Ailyn dan mengajaknya untuk masuk kedalam dan menonton pertandingannya.

"Yahh, kayanya gaada tempat duduk yang kosong deh Zen." Ailyn menatap sekeliling untuk mencari tempat duduk kosong, namun ia tidak melihatnya.

"Ahhhh gimana dong Ai? Kita terlambat sih!"

"Ya lo telat jemput gue anjay."

"Hehehehehe."

"Lagian kok lo lama banget sih preparenya?"

"Ihhh, kan ada mas crush, nanti kalo dia liat gue terus guenya jelek gimana?"

"Ya lu mau ga make up tetep cantik kali."

Medicine LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang