11

11 9 0
                                    

"Sampai jumpa besok di sekolah sahabatku!"

"Zen!"

"Hmm iya?"

"Gue bakal bantu lo buat deket sama Christian!"

"Ai..."

"Ya?"

"Christian suka sama lu kan?"

Ailyn seketika terdiam. "Iya... tapi gue gak suka kok sama Christian! Gue bakal bantuin lo deket sama tuh orang!"

Zena berjalan menuju sahabatnya dan memeluknya, Ailyn kaget dengan Zena yang memeluknya secara tiba-tiba namun ia membalas pelukan dari sahabatnya itu.

"Ai, udah gue bilang cinta itu gabisa dipaksa."

"Tapi Zen! Lo suka kan sama Christian? Gue bakal bantuin lo deket sama dia!"

Zena hanya tersenyum. "Gue bakal berusaha buat lupain Christian, jadi lu gausah pusing mikirin cara buat deketin Christian sama gue oke?"

"Tapi Zen!"

"Yaudah gue pulang dulu. Gue harus tidur karena gue bakal kerja lagi besok. Dada sahabatkuu."

Zena menaiki motornya dan menyalakannya, ia kemudian melambaikan tangannya kepada Ailyn yang dimana lambaian tersebut dibalas juga oleh Ailyn.

"Kenapa sih Zena harus jadi orang yang baik dan penyabar. Gue kan jadinya kesel!" ucap Ailyn.

Ailyn membuka gerbang rumahnya dan menutupnya rapat-rapat. Ia menaiki tangga dan masuk kedalam kamarnya, gadis itu menghapus riasannya dan bersiap untuk mandi.

Setelah mandi, ia merebahkan dirinya diatas kasur dan bersantai sembari memainkan ponselnya. Tiba-tiba Ailyn teringat dengan kakaknya. Sudah berhari-hari kakaknya tidak mengiriminya pesan, bahkan pesannya terakhir kali tidak dibaca.

Ia kembali menghubungi kakaknya namun kali ini nomornya tidak aktif. Apa yang terjadi dengan kakaknya? Apakah kakaknya baik-baik saja disana atau justru ia tertimpa masalah.

"Apa jangan-jangan tuh nenek lampir nyarik masalah ama kakak gue?!"

Ailyn kemudian mengacak acak rambutnya. "Arghhhh! Hiks! Gue pusing! Semenjak gaada kakak hidup gue sepi!"

Akhirnya malam ini Ailyn hanya menangis memikirkan kakaknya. Walaupun ia sering melawan perkataan kakaknya, sekarang ia sangat rindu dengan kakaknya dan berharap kakaknya itu segera pulang.

"Kalo ayah tau pasti ayah hiks!"

Mengingat ayahnya yang sangat tegas dan tempramen membuat Ailyn takut bahwa ayahnya akan mengetahui semua ini. Ayahnya selalu bersikap tegas kepada Leo untuk menjaga adiknya dengan baik.

Ailyn kemudian mengambil kembali ponselnya dan menekan nomor Kei.

Om Kei🐻

Om jangan jemput Ailyn besok! Besok Ailyn mau bolos!:

Meanwhile...

Kei yang mendapati pesan dari Ailyn bingung. Kenapa anak ini tiba-tiba bolos?

Ailyn

Kenapa?:

Ia kembali membaca berita untuk menunggu balasan pesan dari Ailyn. Beberapa menit kemudian notifikasi masuk dan itu merupakan balasan pesan dari Ailyn.

Ailyn

:Ailyn sedih. Ailyn gamau sekolah!

Medicine LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang