14

23 6 0
                                    

"Maaf saya lupa untuk jemput kamu."

"Hehehe gapapa kok Om!"

"Yang penting gue hari Minggu jalan sama Om Kei!" Batin Ailyn.

"Om Ailyn laper nih."

"Kamu mau makan apa? Biar saya masakin."

"Hmmmmm, masakan Om Kei enak sih. Tapi Ailyn pengen makan diluar." Ailyn mengetuk ngetuk dagunya sambil berpikir. "Hmmm makan dimana yaaaa."

Ailyn kemudian teringat dengan restoran tempat ia makan bersama Christian, Ailyn menyukai makanan yang ada di restoran tersebut.

"Ah Ailyn tau! Ayo kita ke restoran seafood om!"

"Dimana tempatnya?"

"Okey! Ikutin arahan Ailyn ya!" Ailyn pun memimpin perjalanan menuju restoran hari ini.

Apakah kalian sadar bahwa Kei sudah tidak terlalu berbicara singkat lagi kepada Ailyn? Ia sudah mengeluarkan lebih banyak kata akhir akhir ini.

Ailyn menyalakan ponselnya. "Oh God! Udah jam 10 malem! Cepet banget yak."

"Om karena tempatnya deket pantai, ayo kita main ke pantainya."

Kei menaikkan sedikit lengan kemejanya dan melihat jam yang ia pakai di pergelangan tangannya. "Tapi ini sudah malam. Besok kamu sekolah kan?"

"Ah persetan dengan sekolah! F**k sekolah!" ucap Ailyn sembari mengacungkan jari tengahnya. "Sekolah ga penting Om."

"Sekolah itu penting."

"Ah apanya yang penting. Ailyn ga suka sekolah, kalo gaada Zena di sekolah, Ailyn milih bolos setiap hari."

Kei tidak membalas perkataan Ailyn dan fokus menyetir.

"Om."

"Hm?"

"Om anggap Ailyn sebagai apa sih?"

"Adik saya."

Seketika Ailyn terdiam. "Cuma adik doang?!"

"Iya."

Ailyn menghembuskan nafasnya. "Jadi selama ini gue cuma dianggap sebagai adiknya?"

Akhirnya mereka sampai di restoran yang dimaksud oleh Ailyn. Angin disana sangat kencang, apa karena berdekatan dengan pantai?

"Ayuk om masuk!"

Mereka pun masuk kedalam restoran tersebut, mereka disambut dengan hangat dan diberikan buku menu untuk memesan.

"Om pesen yang mana?"

"Saya pesan menu yang sama aja kaya kamu."

"Hmmmm." Ailyn membaca satu persatu menu yang ada didalam buku tersebut. Namun, ada satu menu yang menarik perhatiannya. "Paket couple satu ya mbak!"

"Itu saja kak?"

"Iya mbak. Itu udah include minum kan?"

"Iya, sudah include minum kak."

"Okey."

"Baik, saya ambil bukunya ya kak."

Ailyn memperhatikan Kei yang sedari tadi hanya menatap keluar jendela. "Om liat apa?"

"Saya ga liat apa apa."

"Om ngelamun ya."

"Saya cuma nikmatin angin yang masuk dari luar."

"Oiya, kalo dipikir pikir anginnya kenceng banget ya. Apa karena deket pantai?"

Kei tidak menggubris perkataan Ailyn dan hanya menatap pohon pohon yang berada diluar. Sedangkan, Ailyn memandangi Kei yang sangat tampan dengan balutan kemeja putih. Rambut Kei yang beterbangan karena tertiup angin, dan satu hal yang Ailyn notice adalah...

Medicine LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang