• Chapter 7 •

148 63 15
                                    

• Happy Reading! •
-----------------------------------------

Mengapa tidak? Dia merindukan mami nya, tetapi tidak merindukan papi nya. Ada apa dengan nya?

Nael masih menangis sampai sekarang. Entah kenapa ia belum berhenti menangis.

"Mami hiks..., Nana rindu Mami huweeee! Nana gak rindu Papi! Papi jahat sama Nana huwaaaa!"

Memang Nael tidak pernah dapat perilaku kasar tetapi, Papi nya tidak pernah memperhatikan Nael dan selalu merendahkan Nael.

Ingin tau ceritanya bagaimana?

Flashback on.

"Papii!" panggil Nael kecil. Ia masih berumur 8 tahun.

Hanya dijawab deheman oleh Papi.

"Nana mau jajan, Pi."

"Beli lah."

"Nana gak punya uang."

"Minta Mami mu."

"Eum, tapi tadi Bang Jav dikasih uang buat beli jajan sama Papi."

"Uang Papi hanya untuk Jav."

Nael sakit hati mendengar ucapan Papi nya itu dan berakhir Nael meminta kepada Mami nya.

"Heum? Kau ingin membeli jajan ya, Na? Nih Mami kasih uang, kalau ada sisa buat kamu aja, ya?" Mami pun tersenyum manis sembari mengelus rambut Nael.

"Hehe terima kasih, Mami!" Nael pun lari pergi membeli jajan nya.

"Bang Jav beli jajan juga?" tanya Nael setelah sampai di warung.

"Eh, Nana, iya nih Abang juga beli. Minta ke Mami ya?"

Nael hanya menjawab dengan anggukkan.

"Sabar ya, Na?" Jav pun memeluk erat adiknya dan ia tau bahwa adiknya sedang menahan tangisan nya. Omong-omong, Jav berumur 11 tahun ya, lebih tua 3 tahun dari Nael.

"Nana mau beli jajan apa?"

"Gak tau, ini lagi milih."

"Oke! Abang tunggu di bawah pohon situ, ya."

"Siap!"

Jav pun duduk di bawah pohon tersebut menunggu Nael.

Nael setelah selesai membeli jajan, ia menghampiri Jav.

"Udah, Bang."

"Yaudah. Yuk, pulang!"

"Ayoo!"

The Empire Of Mafia || NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang