• Happy Reading! •
-----------------------------------------•
•
•
"KUMAHA BARUDAK?!!"
"WELL!"
Ya, seperti itu lah ke randoman mereka. Yang tadinya sedang fokus, serius, bisa menjadi tidak fokus dan tidak serius.
•
•
•
"Weh! Fokus, Anjir!" kata Rayden.
"Oh iya, fokus semua, fokus!" Mave memerintah kan teman-teman nya.
"Ini mau kita mulai kapan?" tanya Nael. Mereka semua berpikir, kapan mereka mulai aksi nya.
"Kek nya hari minggu aja deh, waktunya lebih panjang dari hari yang lain nya." usul Jeje.
"Nah, iya tuh. Kalau senin sampai sabtu kan kita sekolah, Bre." jawab Cairo.
"Oke deh! Deal ya? Hari minggu nih?" Jav meyakinkan teman-teman nya dan dijawab anggukkan.
"Sip! Sekarang pada bubar dah!" Jav.
"BUBAR WOY BUBAR!" ya, seperti biasa Henry paling heboh. Mereka pun pulang kerumah mereka masing-masing.
"Sekarang kita ngapain, Bang?"
"Meratapi nasib kita." jawab Jav dengan tatapan ke arah langit-langit rumah.
"Eee..., kalau itu kek nya lu aja deh. Gue kagak ikut, bye!" Nael meninggalkan Jav di ruang tamu sendirian.
"Punya adek gini amat." kata Jav dengan wajah yang sudah pasrah dengan kelakuan adik nya.
Sedangkan di kamar Nael. . .
"What the f-- Apa-apaan ini? Gelas kesayangan gue sekaligus pemberian dari Mami pecah?!" Nael terdiam dan mengambil gelas yang sudah pecah tersebut.
Photo by : Pinterest
Seperti itulah bentuk dari gelas kesayangan Nael.
"Gelas yang selalu gue pake dari kecil sampe sekarang, pecah begitu saja? SIAPA PELAKU NYA?! hiks." Nael menangis, lalu ia mengingat betapa senang nya saat ia mendapat kan gelas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Empire Of Mafia || Nomin
Novela Juvenil"Ikut yuk?" "Ngapain?" "Cari mangsa. Aktivitas yang sering kami berdua lakuin dan yang kami mangsa bukan orang sembarangan, ada misinya. Seru loh! Mau ikut gak?" "Keliatan seru banget yak, gue ikut deh. Yang lain?" "KUY GASS!!" • • • Cerita ini menc...