•Chapter 10 •

136 41 13
                                    

• Happy Reading! •
-----------------------------------------

"KUMAHA BARUDAK?!!"

"WELL!"

Ya, seperti itu lah ke randoman mereka. Yang tadinya sedang fokus, serius, bisa menjadi tidak fokus dan tidak serius.

"Weh! Fokus, Anjir!" kata Rayden.

"Oh iya, fokus semua, fokus!" Mave memerintah kan teman-teman nya.

"Ini mau kita mulai kapan?" tanya Nael. Mereka semua berpikir, kapan mereka mulai aksi nya.

"Kek nya hari minggu aja deh, waktunya lebih panjang dari hari yang lain nya." usul Jeje.

"Nah, iya tuh. Kalau senin sampai sabtu kan kita sekolah, Bre." jawab Cairo.

"Oke deh! Deal ya? Hari minggu nih?" Jav meyakinkan teman-teman nya dan dijawab anggukkan.

"Sip! Sekarang pada bubar dah!" Jav.

"BUBAR WOY BUBAR!" ya, seperti biasa Henry paling heboh. Mereka pun pulang kerumah mereka masing-masing.

"Sekarang kita ngapain, Bang?"

"Meratapi nasib kita." jawab Jav dengan tatapan ke arah langit-langit rumah.

"Eee..., kalau itu kek nya lu aja deh. Gue kagak ikut, bye!" Nael meninggalkan Jav di ruang tamu sendirian.

"Punya adek gini amat." kata Jav dengan wajah yang sudah pasrah dengan kelakuan adik nya.

Sedangkan di kamar Nael. . .

"What the f-- Apa-apaan ini? Gelas kesayangan gue sekaligus pemberian dari Mami pecah?!" Nael terdiam dan mengambil gelas yang sudah pecah tersebut.

Photo by : Pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Photo by : Pinterest

Seperti itulah bentuk dari gelas kesayangan Nael.

"Gelas yang selalu gue pake dari kecil sampe sekarang, pecah begitu saja? SIAPA PELAKU NYA?! hiks." Nael menangis, lalu ia mengingat betapa senang nya saat ia mendapat kan gelas itu.

The Empire Of Mafia || NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang