Chap 3

11 5 1
                                    

Jangan lupa voment dan follow ya kawan-kawan🐒😁🍫

Selamat menghalu dan membaca

***

Tidak terasa mereka sudah menonton film hingga tertidur. Mereka mungkin kelelah setelah hampir setangah hari berbelanja dan lanjut menonton film hingga tengah malam.

***

Langit sudah cerah pertanda matahari sudah terbit. Tampak ketiga gadis yang masih tertidur pulas di atas ranjang itu tak bergeming sama sekali. Sampai suara ketukan pintu dan panggilan dari luar membanginkan salah satu perempuan.

"Apa bi?" Tanya perempuan itu.

"Bibi udah siapin sarapan non" ucap wanita paruh baya itu.

"Iya bi, nanti Lora sama yang lain turun" ucap Lora.

Lora beranjak dari kasurnya dan langsung pergi menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya. Ia berdecak saat melihat kedua sahabatnya tidak terusik dengan pergerakannya saat bangun dari kasur tadi.

"Woi bangun!" Ucap Lora sambil mengguncang tubuh kedua sahabatnya.

"Satu jam lagi Al" ucap nara dengan mata yang masih terpejam.

Zera yang kesal dengan mereka berdua lantas menegakkan tubuhnya, iya sedikit merenggangkan tubuhnya sebelum beranjak menuju kamar mandi.

Tampak Zea yang keluar dengan wajah fress. Ia berdecak karna kedua sahabatnya yang tak kunjung bangun.

"Nar bangun nggak lo, bibi masak ayam kecap" ujar Zera tepat di telinga Nara.

"Eh iyatah?" Kali ini Lora yang membuka suara.

Zera merotasikan matanya meliat respon dari dua gadis yang ada di dekatnya ini. Oh ayolah, ini pagi hari yang indah dan kedua sahabatnya ini sudah membuatnya sedikit... Ya begitulah.

"Ayo bangun Nar, gue sama Zera mau makan" ujar Lora yang terus menggoyangkan tubuh Nara.

"Ish, sebentar dulu. Nyawa gue belum kumpul" Nara tampak sedikit kesal karna tidurnya terganggu.

***

"Habis ini joging yuk" ajak Nara kepada dua sahabatnya.

"Cus lah, sekalian cuci mata. Siapa tau nemu cogan" ucap Lora yang langsung di hadiahi tatapan sinis.

"Dasar buaya betina, urusin dulu tuh cowok yang lo deketin" ujar Nara yang sedikit kesal dengan tingkat sahabtnya satu ini.

"Hati-hati kena karma instan"  peringat Zera yang dari tadi diam menyimak perbincangan mereka berdua.

"Lo kira mie instan" ucap Nara sambil terbahak.

Zera dan Lora aaling menatap "Lucu Al?" Tanya-nya kepada Lora.

"Mungkin, ha ha ha" Lora hanya membalas dengan cengiran kuda khasnya.

Selesai dengan acara sarapan, mereka langsung menuju taman yang biasanya ramai orang-orang berolahraga.

"Eh yang bener makan sebelum olahraga atau olahraga baru makan?" Tanya Lora.

"Nggak tau, tapi gue takut laper lagi" ujar Zera sambil memegang perutnya.

"Iya ih, aturan olahraga dulu nggak sih" timpal Nara yang baru menyadarinya.

"Udahlah bodo, trobos aja" ujar Zera dan langsung lari meninggalkan Lora dan Nara.

"Hah? Eh Zera tunggu njir" ucap Lora yang menyadari kalau Zera meninggalkannya dan Nara.

"Woyyyy tungguin gue jir" ucap Nara dengan nafas yang memburu, bagaimana tidak Nara adalah orang yang sangatlah jarang berolahraga  tetapi Zera dan Lora malah berlari dengan cepat dan meninggalkan nya.

"LAMA SIH LO" teriak Zera kepada Nara yang tertinggal jauh. Lora dan Zera kembali berjalan santai sambil mengobrol tanpa mengetahui Nara akan pergi ke arah mana.

"Ih ada kang cilok, bodok amat lah mereka tinggal gue mau makan cilok aja" monolog Nara saat melihat tukang cilok di sela-sela ia berlari menuju Zera dan Lora.

Setelah memesan cilok nya, Nara pun memakan cilok nya dengan nikmat tanpa memikirkan Lora dan Zera yang sedang mencarinya. Tampak Lora dan Zera yang akam menghampiri Nara dengan raut kesal, dongkol, dan wajah-wajah orang yang ingin membunuh mangsanya.

"Anjir lo kita berdua cariin malah enak-enak makan cilok disini, sialan memang" kesal lora pasalnya ia dan zera mencari nara sampai berputar-putar

"Dah tau buta map, malah sok-sok an ninggalin kita berdua. Mana pas ketemu lagi enak-enakan makan cilok" ucap Zera yang ikut menyudutkan Nara.

"WE WE WE ADA COGAN ADA COGAN" teriak Nara tiba-tiba.

"Iya njir Aaaaaa gila ganteng banget, cup sih punya gue "ucap Lora tak kalah heboh.

"Neng malu gak sih punya temen Kayak gitu? Akang teh kasian banget liatnya" ucap si pedagang cilok dengan intonasi suara yang dibuat sesedih mungkin.

"Jujur kang saya malu saya juga pernah bolak balik ke psikolog karena mereka berdua. Mau ga temenan lagi, tapi gimana kesian mereka udah broken home, broken humor, mental breakdown lagi. Infokan pembunuhan berantai kang, saya mau join"Jawab Zera panjang lebar sekaligus curhat ke akang cilok. Akanh cilok hanya membalas dengan tatapan prihatin.

"Nar, bergerak minta nomor handphone" ucap Lora dan langsung di angguki Nara.

Mereka tampaknya beneran lari ke arah lelaki yang di maksud cogan itu. Zera hanya mampu menahan malu walaupun dia tidak ikut serta meminta nomor handphone lelaki itu. Zera sedikit bimbang antara meninggalkan kedua manusia itu atau tetap menunggu mereka.

***

Gimana Gimana? Jangan lupa voment dan follow.

Apa kesan kalian untuk

Zera?

Nara?

Lora?

Babay, sampai berjumpa di bab selanjutnya👋🏼

B-E+A÷C=H (the TripleRa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang