Chap 9

4 1 0
                                    


Soree, ada yang baru nihh🕊

Selamat menikamati seng-sengku💓💓
.
.
.

***

Mereka terus berjalan hingga menemukan tenda yang terdapat papan bertuliskan post 1. Nara berjalan cepat dan langsung menyender ke pohon.

"Akhirnya, capek banget ih" Celetuk Vanara.

"Perasaan gak jauh jauh amat, atau emang lo pemalas" ucap Laut yang kembali memancing amarah Vanara.

"Ya lo pikir aja, emang nggak jauh. Tapi sangat menguras energi, belum lagi gue, Zera sama Lora ditinggal lo sama Juandra." Ujar Nara yang terpancing karena ucapan Laut.

"Dih salah siapa? Gue sama Juandra? Ya lo bertiga lah, suruh siapa diem lama cuma mikirin judul lagu." Ujar Laut yang tak mau kalah.

"Dih? Lo kok nyalahin kita, yang diem aja pas di suruh ngambil amplop siapa? Lo sama Juandra, giliran Lora dah maju baru lo maju." Ujar Zera yang ikut terpancing.

Sementara itu, Lora hanya memperhatikan mereka bertiga berdebat. Ia sudah sangat lelah, jadi ia malas ikut berdebat dengan Laut. Kasian, bila Lora ikutan. Ia akan tahu akhirannya, Laut pasti kalah.

"Lora, ini minum dulu." Ucap Juandra sambil menyodorkan botol yang sudah ia buka terlebih dahulu.

"Makasih, eh tunggu. Udah lo minum ya?" Tanya Lora dengan penuh curiga.

"Belum saya minum." Ujar Juandra dan langsung ikut duduk di samping Lora.

"Ooh, ih Juandra baik banget. Peka banget si kalau gue lagi haus." Ucap Lora sambil tersenyum manis karena perlakuan Juandra.

"Bisa nggak nggak usah romantis-romantisan?" Ujar Nara yang sedang berjalan mendekat menuju Lora dan Juandra.

"Ngambil minum dimana?" Tanya Zera kepada Lora.

"Hm? Nggak tau Juju, gue di kasih dia." Ucap Lora sambil menunjuk Juandra.

Juandra langsung menunjuk ke arah tenda saat Zera menatapnya. Zera yang paham langsung mengangguk dan menarik Nara untuk menemaninya mengambil minum.

"Ih Laut aja, capek gue." Ujar Nara yang menolak tarikan Zera.

"Sinilah gue ambilin, sebagai rasa bersalah gue ke lorang." Ucap Laut sambil tertawa kecil.

Zera dan Nara hanya menatap Lora dengan tatapan kesal. Sepertinya mereka kalah debat dengan Laut.

"Kenapa? Kalah debat ya, lo berdua sih nggak ngajak gue." Ucap Lora yang sedang menahan tawa.

Hazera hanya diam dan duduk disamping Lora sambil meneguk rakus air minum itu.

"Bentar.. Gak asing gue sama cara jalan dan aura aura ini.” Tiba-tiba Zera berceletuk yang membuat semua orang memfokuskan pendengaran.

"Udah kaya Roy Kiyoshi aja lo aura-auraan, aura lo tuh aur-auran.” Ucap Laut.

"Diem dulu deh lo, kita harus waspada siapa tau mereka pembunuh.” Ucap Nara.

"Kebanyakan nonton film thriller sih lo, jadi negatif thinking mulu. Coba dulu liat itu Olive." Ketus Lora yang kesal dengan ucapan Nara.

"Olive, Maya, Ethan, Faza. Nah nah siapa itu yang nyusruk?" Ucap Nara setelah ia memberanikan diri melihat keluar.

"WOI TOLONGIN GOBLOK!" Teriak Zera sambil berlari ke arah lelaki yang terjatuh itu.

"Dih lebay banget sih, lagi pula dia tuh LAKIK" saut Laut yang dihadiahi lemparan batu dari Maya.

"Eits, slow guys I'm not nani nani. Tapi baju gue anjir, sialan lo Ethan.” Ujar Jeffaro (Jeje) lelaki yang terjatuh itu.

"Dorong dikit doang elah, badan lo tuh letoy." Ledek Ethan yang berhasil membuat Olive naik pitam.

"MINTA MAAF GAK?" Ucap Olive sambil mengejar Ethan.

"Ethan parah ih, nggak mau temenan sama Ethan lagi. Ih ih, apalah apalah." Ucap Lora sambil menatap ke arah Ethan dengan tatapan sedikit sinis.

"Cuma gitu doang loh, kan nggak sengaja." Ucap Ethan yang masih tidak mau mengucapkan permintaan maaf.

"Cuma gitu doang? Mau gue dorang juga lo? Ke jurang tapi." Ucap Zera yang kesal.

Sepertinya rasa kesalnya semakin bertambah, ia menatap datar Ethan yang membuang pandangannya ke arah lain. Sedangkan Faza, lelaki itu hanya diam. Lebih baik cari aman dengan cara diam di samping Maya.

"Minta maaf cepet!" Desak Nara.

"Than, Zera moodnya lagi nggak baik. Cepet gih minta maaf, kalau lagi marah. Omongan dia itu beneran loh, nggak bohongan." Ucap Lora sambil mendorong lengan Ethan.

Ethan menatap Zera yang sedang menatap dirinya dengan tatapan datar. Lalu ia menatap Faza yang langsung membuang wajahnya ke arah samping.

Ia menatap Laut dan langsung di angguki oleh Laut. Laut mengangguki bahwa ucapan Lora benar. Dan terakhir ia menatap Jeffaro yang juga menatap dirinya dengan tatapan kesal.

"Al, sini geh." Panggil Ethan kepada Lora untuk mendekat kearah dirinya.

"Kenapa?" Tanya Lora.

"Tapi ya, kalau gue minta maaf... Gue bakal di ledekin sama cowok di samping Maya itu." Ujar Ethan dengan Nada berbisik.

Baru ingin menjawab ucapan Ethan, terdengar suara panggilan dari arah belakang mereka. Juandra memanggil kelompoknya dari dekat tenda post.

“Lora, Zera, Nara, Laut. Ayo lanjutin ke post dua.” Ucap Juandra sambil memberikan gerakan tangan untuk meminta triple ra dan Laut mendekat.


***

Hem... Gimana nih? Seru seru?

Jangan lupa vote, komen dan follow akun author ya💓

Sampai jumpa di chapter selanjutnya💓💓🕊

B-E+A÷C=H (the TripleRa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang