Chap 7

7 1 0
                                    


Jangan lupa vote, komen dan follow akun author😁🍫🐒

Selamat menghalu dan membaca semuaa


***

Mereka kembali ke kamar setelah selesai makan bubur. Tampak Zera dan Nara yang sedang mengobrol dan Lora yang sedang memperhatikan pemandangan.

"Woy, ada sungai. Deres banget gila!" Ujar Lora tanpa menolehkan kepala ke arah Zera dan Nara.

"Itu bukan sungai njir, lo liat ke arah awal mereka ngalir. Itu ada gedung, berarti ini limbah gedung itu. Eh tapi deres bener" ucap Zera.

"Al, ada calon pacarmu "ujar Nara sambil menepuk bahu Lora.

"Siapa? Najis, mana mau gue sama dia" ujar Lora dengan tatapan sinis.

"Alah nanti lo ke azab tiba-tiba suka sama dia" ujar Zera ikut menimpali.

"Nggak akan, seorang Lora tidak akan pernah mau bersama dengan Juandra" Lora berucap dengan yakin, ucapannya mengundang tatapan tidak percaya Zera dan Nara.

"Nanti pas Juandra di deketin cewek, dia langsung deketin Juandra." Sinis Nara.

Terlihat Juandra yang tengah berjalan kearah mereka bertiga. Ia berhenti tepat di dekat Zera, Nara dan Lora.

"Langsung ke halaman, mau ada pengumuman sebentar. Kalau ketemu yang lain, tolong di beritahu, terima kasih ya" ucap Juandra dan langsung pergi meninggalkan mereka bertiga.

"Dingin banget" Ucap Nara.

Zera dan Lora hanya tertawa dan menirui permintaan juandra.Sesampainya di taman para siswa/siswi di bariskan menurut kelasnya masing masing dan di berikan arahan

"Selamat pagi semua" ucap salah seorang guru pembimbing.

"Pagi bu" jawab seluruh siswa.

"Baik karena semuanya sudah berkumpul kami akan membagikan kelompok untuk perlombaan dan pencarian materi yang akan kalian terangkan nanti" ucap sang guru.

***

"Njir gue sekelompok sama lo!" Heboh Nara sembari menunjuk-nunjuk Laut.

"Seneng kan kalian?" Tanya Laut dengan pede nya.

"Biasa aja" ucap Triple-ra dengan kompak dan tatapan yang terkesan mengejek.

"Sialan!" Kesal Laut, namun ia tetap tersenyum.

"Sudah ayo kerjakan tugas nya" lerai Juandra yang juga sekelompok dengan Laut, Nara, Lora dan Zera.

Mereka saling berpandangan saat tiba-tiba saja Juandra datang dan langsung membuka suara. Tampak jelas tatapan bingung dan terkejut yang mereka tampilkan melalui raut wajah.

"Lo sekelompok sama kita Ju?" Tanya Lora dengan wajah bingungnya.

"Iya Lora" ucap Juandra sambil mengangguk.

"Perasaan tadi di pengumuman nggak ada nama Juandra" ujar Nara, sedangkan Zera hanya tersenyum pasrah.

"Memang tidak diumumkan, namun saya disuruh untuk gabung saja saat pengumuman kelompok sudah selesai" ujar Juandra yang menjawab rasa kebingungan mereka.

"Oooo" Balas Nara, Zera, Lora, dan Laut sembari mengangguk-anggukkan kepala nya.

"Cuma berlima kita?" Tanya Zera, ia memperhatikan kelompok lain yang beranggotakan 6 sampai 8 orang.

"Ayo lanjut, emang kita disuruh ngapain Ju?" Tanya Lora kepada Juandra, Lora sedikit kesal kepada Juandra yang tidak mendengarkan pertanyaannya.

"Hm? Maaf saya lagi fokus ke yang lain" ujar Juandra yang sadar dengan tatapan kesal Lora.

"Kita menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan oleh para dewan guru, kita harus mencari sebuah kertas yang  sudah di sembunyikan di dalam kertas tersebut terdapat soal-soal yang harus kita jawab" ucap Juandra yang menjelaskan tentang konsep permainan ini kepada Triple Ra dan Laut.

"Jangan sampe ada pertanyaan yang berbau matematika, maaf maaf aja ya. Gue anak ips bukan ipa" ucap Zera yang sudah malas berhubungan dengan rumus-rumus.

"Eleh gampang itu semenit juga selesai" Ucap Nara meremehkan 

"Idih sok banget lo" Sinis Laut kepada Nara

"Udah jangan pada kagum gitu dong sama gua, gua emang semenakjubkan itu" Ucap Nara yang semakin meninggi.

Mereka semua saling tatap bahkan Juandra yang biasa memasang raut datar kini ia menampilkan tatapan aneh.

Lora menyadari raut wajah Juandra uang berubah, "Udah biarin aja, itu sakitnya lagi kambuh. Sudah biasa itu" ucap Lora kepada Juandra.

"Kambuhnya diwaktu yang tidak tepat ya" ucap Zera sambil memalingkan wajah ke arah lain.

"Sialan kalian ini" ucap Nara, ia kesal namun ia hanya menampilkan sebuah senyuman lebar.

"Lo bukan semenakjubkan itu, tapi semenyedihkan itu" Cetus Zera, ia tampaknya yang paling muak.

"Idih, kalian semua menyebalkan" Kesal Nara dan mendengus kesal.

Mereka tampak tidak mempedulikan dengusan Nara. Zera Langsung menarik Nara untuk mengikuti Juandra dan Laut yang memimpin jalan.

***

Gimana Gimana? Jangan lupa vote, komen dan follow.

Sampai jumpa di bab selanjutnya👋🏼👋🏼

B-E+A÷C=H (the TripleRa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang