Part 3

5.9K 411 21
                                    

∆ No Edit, penuh dengan typo jadi harap maklum!! ∆ Jangan lupa vote dan komennya juseyoo (

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

∆ No Edit, penuh dengan typo jadi harap maklum!!
∆ Jangan lupa vote dan komennya juseyoo (.◜◡◝)و!!

꧁❁🅝🅨🅞🅝🅨🅐 🅙🅤🅝🅖❁꧂

*

*

4 jam sebelumnya

Kata orang jika ingin mendapatkan anaknya maka dekatilah kedua orang tuanya terlebih dahulu. Maka dari itu Jeno dan Jaemin sekarang berinisiatif untuk berkunjung lagi ke rumah calon mertua mereka. Dengan berbekal satu kantong besar berisi roti krim keju, tiga box pizza ukuran large, dan tidak lupa juga buah salak kesukaan calon mami mertua. Anggap lah mereka berdua sekarang lagi mendekati sekaligus berusaha mendapatkan rasa kepercayaan penuh dari kedua orang tua Haechan. Meskipun dengan sedikit sogokan plus cari muka di depan calon mertua sih, tapi tidak apa apa namanya juga lagi usaha.

"Jen, sudah kamu masukkan semuanya kan? " tanya Jaemin sambil mengecek lagi satu satu barang yang mereka bawa, takut saja nanti malah ada yang tertinggal.

"Sudah semuanya, sekarang ayo kita segera berangkat" ucap Jeno lalu pria tampan itu masuk ke kursi kemudi, kemudian diikuti oleh Jaemin duduk di kursi penumpang depan.

Dari kantor mereka menuju kediaman keluarga Moon membutuhkan waktu sekitar satu jam jika jalan sedang sepi, tapi berhubung sekarang adalah jamnya orang orang pulang dari kantor jalanan pun terlihat padat. Alhasil mereka menghabiskan waktu sedikit lebih lama karena sempat terjebak macet di perjalanan.

"Argghhh, macet sialan. Penampilan ku terlihat acak acakan sekarang" marah Jeno melihat penampilannya yang padahal sangat rapi, sekarang sudah begitu acak acakan dan tatanan rambutnya pun juga terlihat sangat lepek.

Jaemin hanya tertawa melihat kembarannya mengomel, tanpa basa basi pria tampan itu mengeluarkan sebuah sisir dan spray rambut andalannya. Jaemin membuka aplikasi kamera di handphone, lalu mulai menata ulang rambutnya yang juga terlihat lepek dan berantakan. Tidak lupa Jaemin juga membenahi sedikit jas kerjanya yang mulai kusut.

Merasa tidak ada respon apa dari orang yang berada di sampingnya, Jeno pun segera menoleh kearah Jaemin. Ternyata itu anak malah asik sendiri menata rambutnya.

"Bangsat nyed, kenapa tidak bilang jika kau membawa seperangkat alat make up mu itu" Sia sia saja tadi Jeno mengomel tidak jelas tentang penampilan dan rambutnya yang acak acakan.

"Ini bukan peralatan make up sialan" desis Jaemin tidak suka.

Yang dia bawakan cuma sebatas satu buah sisir dan spray rambut, bukan seperangkat alat make up seperti yang Jeno sebutkan. Perlatan make up itu biasanya hanya dibawa oleh para wanita atau pun para submisive.

"Halah sama saja, siniin cepat aku juga mau pake" ucap Jeno, langsung merampas sisir beserta spray rambutnya dari tangan Jaemin begitu saja.

Jaemin ingin marah dengan sikap tidak sopan Jeno tersebut, tapi tidak jadi Jaemin takut jika dia tidak bisa menahan amarahnya bisa saja mereka berdua akan berakhir saling beradu fisik. Kan tidak lucu datang ke rumah calon mertua dengan penampilan babak belur. Bisa bisa mami Doy tidak mau menerima mereka jadi menantu lagi jika itu terjadi. Jadi Jaemin cuma diam saja, meskipun dihatinya sibuk mengumpati Jeno dengan berbagai isi kebun binatang.

Nyonya Jung (Nominhyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang