Part 13

1.2K 89 5
                                    

∆ No Edit, penuh dengan typo jadi harap maklum!! ∆ Jangan lupa vote dan komennya juseyoo (

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

∆ No Edit, penuh dengan typo jadi harap maklum!!
∆ Jangan lupa vote dan komennya juseyoo (.◜◡◝)و!!

꧁❁🅝🅨🅞🅝🅨🅐 🅙🅤🅝🅖❁꧂

*

*

Dua minggu menjelang pernikahan, persiapan sudah hampir rampung, lebih cepat dari dugaan. Mami Doyoung dan Mami Taeyeong dengan sangat antusias telah mengatur segala hal mulai dari dekorasi, katering, hingga venue. Hal ini membuat Jeno, Jaemin, dan Haechan hanya perlu mengurus hal-hal kecil seperti membeli cincin dan fitting baju pernikahan.

Pada hari yang telah ditentukan, Jeno dan Jaemin menjemput Haechan untuk pergi ke toko perhiasan. Meski awalnya semua terlihat baik-baik saja, suasana mulai berubah ketika mereka tiba di tempat cincin pernikahan.

Jeno tersenyum ramah saat mereka bertiga mulai memasuki toko  perhiasan. Haechan mendengus melihat Jeno yang menebar senyuman.

"Channie, silahkan pilih saja cincin yang kamu suka. Kami berdua pasti akan setuju apapun pilihanmu."  Ucap Jeno.

Haechan mengangguk, tapi ekspresinya mulai tampak tidak kusut. Mereka berjalan menuju etalase yang penuh dengan cincin berkilau, dan saat itulah moodswing Haechan mulai muncul.

Haechan menghela napas panjang, memandang cincin-cincin itu dengan tatapan dingin.

"Semua cincin ini... jelek. Apa mereka tidak punya pilihan yang lebih bagus?"
 
Jaemin, yang biasanya tenang, sedikit terkejut dengan perubahan suasana hati Haechan yang begitu tiba-tiba.

Jaemin menahan tawa kecil, mencoba menenangkan Haechan, agar calon istri mereka itu tidak bad mood.

"Tentu ada, Channie. Mungkin kita bisa minta pelayan toko menunjukkan koleksi mereka yang lebih eksklusif?" Ucap Jaemin.

Namun, bukannya merasa tenang, Haechan malah semakin merengut. Dia kembali memandangi cincin itu lagi satu persatu dengan tatapan malasnya.

"Kenapa cincin pernikahan harus begini semua? Kenapa tidak ada yang lebih... unik? Aku tidak mau cincin yang biasa-biasa saja!" Sungut Haechan dengan nada sedikit keras.

Jeno dan Jaemin saling bertukar pandang, jelas bingung menghadapi moodswing Haechan. Mereka tahu bahwa Haechan sedang dalam kondisi yang tidak stabil karena kehamilannya, tapi tetap saja, mereka tidak tahu bagaimana cara menghadapi situasi ini dengan benar.

Jeno dengan suara lembut, mencoba mengambil langkah tenang.

"Kalau begitu, bagaimana kalau kita membuat cincin custom? Kamu bisa mendesainnya sesuai keinginanmu" 

Nyonya Jung (Nominhyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang