Part 7

3.9K 209 5
                                        

∆ No Edit, penuh dengan typo jadi harap maklum!! ∆ Jangan lupa vote dan komennya juseyoo (

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


∆ No Edit, penuh dengan typo jadi harap maklum!!
∆ Jangan lupa vote dan komennya juseyoo (.◜◡◝)و!!

꧁❁🅝🅨🅞🅝🅨🅐 🅙🅤🅝🅖❁꧂

*

*

Sejak kejadian malam per unboxing itu , Haechan tidak pernah lagi bisa memandang Jeno dan Jaemin dengan cara yang sama. Bagi Haechan si kembar itu adalah musuh bebuyutan nya sekarang. Setiap kali si kembar dominan itu muncul di rumahnya, Haechan segera bersembunyi di sudut-sudut rumah, berusaha melarikan diri dari mereka persis seperti seekor kucing yang ketakutan melihat air.

Haechan akan melompat ke balik sofa, bersembunyi di belakang lemari, bahkan pernah sekali bersembunyi di dalam mesin cuci (yang sayangnya tidak muat sepenuhnya, jadi kakinya masih menyembul keluar). ehhe😄

Jeno mengetuk pintu rumah Haechan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno mengetuk pintu rumah Haechan.

"Channie, kami tahu kamu ada di dalam rumah. Kita perlu bicara dengan mu"

Haechan berbisik sambil meringkuk di balik sofa

"Aku nggak ada! Aku lagi ke luar negeri!"

Jaemin hanya bisa tertawa sambil menghela napas

"Haechan, suara kamu kedengeran. Kamu tidak bisa kabur dari kami selamanya."

Haechan merasa terjebak. "Bisa! Aku bisa kabur selamanya! Aku bahkan sudah memesan tiket ke planet lain! Planet tanpa Jeno dan Jaemin!"

Setelah mendengar suara Jeno dan Jaemin yang terus mengetuk pintu dan berusaha masuk, Haechan lari panik ke kamarnya, dan segera mengunci pintu. Napasnya memburu, wajahnya penuh kecemasan. Setiap kali ia mengingat kejadian malam itu, rasa galau dan malu menyelimuti dirinya.

Haechan kan sang dominan garis keras, sekarang merasa bahwa harga dirinya telah tercoreng, rusak, patah berkeping-keping. Semua karena kembar Jung itu! Ah hati Haechan potek, yura tolong tenggelamkan Haechan di lautan chocoba.

Haechan menjatuhkan dirinya ke kasur, berguling-guling dengan rasa frustrasi yang meluap. Tangisnya pecah, namun dengan gaya yang sedikit berlebihan, seperti aktor dalam drama murahan.

Nyonya Jung (Nominhyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang