Haechan itu seorang dominan garis keras, cuman akibat do'a mami Doyoung yang menjadi kenyataan. Dengan sangat terpaksa Haechan harus merelakan gelar dominannya lalu menerima gelar barunya sebagai nyonya Jung karena sedang hamil anak si kembar Jung J...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
∆ No Edit, penuh dengan typo jadi harap maklum!! ∆ Jangan lupa vote dan komennya juseyoo (.◜◡◝)و!!
꧁❁🅝🅨🅞🅝🅨🅐 🅙🅤🅝🅖❁꧂
*
*
Setelah perdebatan panjang di ruang tamu, suasana di rumah Haechan menjadi sunyi. Pertemuan keluarga selesai, tetapi pikirannya tidak. Ia merasa seolah-olah seluruh hidupnya telah diambil alih oleh keputusan orang lain. Orangtuanya, Jeno, Jaemin, bahkan keluarga mereka, semuanya telah membuat rencana besar tanpa mempertimbangkan apa yang benar-benar ia rasakan.
Saat malam semakin larut, Haechan memutuskan untuk pergi ke kamarnya, mencoba menemukan sedikit kedamaian di tengah semua kekacauan ini. Ketika ia duduk di tepi tempat tidurnya, pikiran-pikirannya terus berputar. Haechan merasa terperangkap dalam situasi yang tak pernah ia bayangkan akan terjadi dalam hidupnya.
Haechan berbisik pada dirinya sendiri "Bagaimana bisa semuanya berubah begitu cepat? Aku bahkan belum siap jadi seorang bottom, apalagi jadi seorang ibu?"
Haechan memeluk lututnya, merasa kecil dan tak berdaya di tengah segala hal yang kini membebani pikirannya.
Namun, di tengah kekalutannya, pintu kamarnya terbuka sedikit. Ternyata itu Yangyang, adiknya, yang mengintip dari balik pintu dengan ekspresi penuh rasa ingin tahu dan cemas.
"Kak, aku boleh masuk?" Ucap Yangyang pelan, mencoba menghindari suasana canggung.
Haechan mengernyit bingung kenapa adiknya ada rumah, harusnya sekarang Yangyang ada di asrama. Tapi yaudah lah, Haechan menghela napas panjang, kemudian mengangguk lemah.
"Ya, masuklah."
Yangyang berjalan masuk dan duduk di sebelah Haechan di tempat tidur. Meski sering bertingkah seperti "anak setan," kali ini Yangyang tampak serius. Ia tampak menyesal telah menyebabkan keributan besar sebelumnya.
"Kak, aku minta maaf. Aku benar-benar tidak tahu kalau itu... testpack milikmu. Aku pikir itu semacam alat aneh yang kamu sembunyikan, jadi aku cepuin ke mami. Aku tidak bermaksud membuat keributan besar sampai semuanya jadi seperti ini." Yangyang menundukkan kepalanya sambil menggaruk kepala, tidak berani menatap Haechan.
Haechan hanya mendesah pelan, terlalu lelah untuk marah pada adiknya. Lagi pula, Yangyang memang selalu suka usil, itu sudah jadi sifatnya sejak kecil.
"Ya, tidak masalah, toh ini juga pasti akan ketahuan. Kamu kan memang titisan anak setan tukang cepu lagi" Sahut Haechan dengan nada mengejek nya, sambil tersenyum tipis meskipun masih ada kilat kelelahan di dalam matanya.