Part 5

5.8K 420 36
                                    

∆ No Edit, penuh dengan typo jadi harap maklum!! ∆ Jangan lupa vote dan komennya juseyoo (

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

∆ No Edit, penuh dengan typo jadi harap maklum!!
∆ Jangan lupa vote dan komennya juseyoo (.◜◡◝)و!!

꧁❁🅝🅨🅞🅝🅨🅐 🅙🅤🅝🅖❁꧂

*

*

Jeno dan Jaemin membangunkan Haechan saat mereka tiba di tempat tujuan. Haechan menggeliat pelan sambil menguap kecil.

"Ayo kita segera sarapan pagi," ajak Jaemin tiba-tiba.

Haechan hampir tidak sadar kalau hari sudah pagi, berarti perjalanan mereka lumayan jauh. Karena terlalu malas berjalan sendiri, Haechan minta agar Jeno menggendongnya. Sebagai sosok dominan yang kuat dan tangguh, Jeno dengan senang hati menggendong Haechan.

"Apakah badanku berat? ahh..." bisik Haechan mengeluarkan sedikit desah untuk menggoda Jeno tepat di samping telinganya.

Jeno langsung tegang mendengar suara desahan pelan yang dikeluarkan oleh Haechan.

"Ti-tidak, badan Haechannie sangat ringan hehehe," jawab Jeno dengan sedikit cengengesan.

Haechan tertawa mendengar jawaban dari Jeno, padahal sebenarnya Haechan tau kok Jeno agak kesulitan berjalan karena menggendong Haechan. Tapi baguslah Jeno berkata begitu, karena jika Haechan mendengar Jeno menyebutnya berat dalam artian gemuk, Haechan pasti akan dengan senang hati mencabut rambut Jeno sampai botak.

Sementara itu, Jaemin yang berjalan di belakang Nohyuck langsung memasang wajah iri melihat interaksi yang menurut Jaemin mesra antara Jeno dan Haechan. "Kalau tahu begitu, seharusnya aku yang menggendong Haechan tadi. Sialan, Jeno menang banyak," kata Jaemin kesal.

Mata Haechan berbinar melihat sebuah hotel megah dengan pemandangan langsung ke pantai yang indah berwarna biru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata Haechan berbinar melihat sebuah hotel megah dengan pemandangan langsung ke pantai yang indah berwarna biru. Haechan benar-benar terpesona dengan pilihan liburan dari kedua kembar J, ternyata tidak salah juga Haechan mempercayai mereka.

"Woah, selera kalian berdua lumayan juga. Tempat ini sungguh indah dan mempesona," ucap Haechan kagum.

"Tentu saja, selera keturunan Jung harus selalu di atas rata-rata dan berkelas," sahut Jeno dengan nada sombong, sambil membanggakan dirinya sebagai salah satu keturunan keluarga Jung.

Nyonya Jung (Nominhyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang