08. Tidak mau sekolah

117 17 2
                                    

"Belajar dengan giat oke?"

"Mau sama ibu"

"Hei ibu harus kerja"

"Ibu gak boleh pergi kerja"

"Eunbi ayolah... ibu akan menjemput kamu tepat waktu, ibu berjanji" bujuk Sowon.

"Tidak mau~" Eunbi mulai merengek sembari memeluk leher Sowon yang tengah berjongkok guna menyamakan tingginya dengan tinggi sang putri.

"Eunbi, kamu gak malu? Teman-teman mu sedang memperhatikan" kata Sowon.

"Enggak! Biarin aja! Eunbi gak mau sekolah Eunbi mau pergi sama ibu"

"Kim Eunbi!"

Bukannya takut Eunbi malah semakin mengeratkan pelukannya. "Eunbi, let me tell you!" Sowon melepas paksa pelukan anak itu.

"Ibu janji, ibu akan datang tepat waktu jangan khawatir"

Sowon mengusap bahu Eunbi, meyakinkan putrinya bahwa sekolah bukanlah tempat yang membosankan. "Anak ibu pinter kan? Ayo masuk ibu lihatin dari sini"

"Tidak mau"

"Eunbi..."

"Ibuu~" Rengekan si kecil tidak dapat mengubah pendirian Sowon.

"Masuk atau ibu akan benar-benar marah?"

"Kenapa ibu selalu mengancam Eunbi!" Gadis kecil itu mendengus kesal.

"Jika Eunbi menurut ibu tidak akan memberikan ancaman, ayo masuk ibu berjanji akan menjemput Eunbi secepat mungkin" Sowon memutar tubuh Eunbi dan mendorong pelan putri kecilnya untuk memasuki area perkarangan sekolah.

"Ibu~"

Eunbi masih merengek namun mata Sowon menangkap sosok anak kecil yang sejauh ini menjadi teman baik Eunbi. "Oh! Eunseo!"

Gadis kecil seumuran Eunbi itu menoleh dan tersenyum lebar. Eunseo adalah gadis cantik yang dimaksud Eunbi saat itu. Sejauh ini mereka sudah berteman baik. "Tante Sowon!!" Pekiknya lalu berlari menghampiri Sowon dan Eunbi.

"Ada apa tante? Apakah bocah ini menolak untuk sekolah lagi?" Tanya Eunseo.

"Kamu sendiri juga bocah!" Celetuk Eunbi.

"Tidak, Umji yang bocah" kata Eunseo sambil menunjuk Umji yang sedang bermain ayunan.

Sowon terkekeh dibuatnya. "Eunseo tolong temani Eunbi ya? Jangan biarkan dia kabur seperti beberapa hari lalu tante akan menjemputnya tepat waktu"

Eunseo membuat gestur tubuh seolah ia adalah seorang tentara. "Siap tante cantik!" Tegas Eunseo sambil memberi hormat dan hal itu berhasil membuat Sowon merasa gemas.

"Ayo Eunbi!" Eunseo menarik paksa Eunbi untuk ikut bersamanya.

"Ibu!!" Eunbi memekik karena merasa tak senang sedangkan Eunseo tersenyum lebar hingga matanya menyipit sempurna. "Dadah tante cantik!!!"

Tiga bulan sudah berlalu, Eunbi sudah bisa beradaptasi dengan baik dan memiliki semangat untuk sekolah namun beberapa hari lalu Eunbi sempat pulang sendiri dikarenakan Sowon yang tiba-tiba memiliki pekerjaan mendesak membuat ia tidak bisa menjemput Eunbi tepat waktu dan berakhir Eunbi pulang sendiri dengan berjalan kaki ia bahkan menolak tawaran Seola, ibu Eunseo untuk pulang bersama.

Bukannya sampai dirumah Eunbi malah sampai disebuah gang sempit yang membuatnya menangis dengan brutal bersyukur karena gang tersebut tidak jauh dari rumah dan karena ikatan batin yang kuat saat itu Sowon melangkahkan kakinya menuju gang tersebut dan menemukan putri kecilnya yang tengah ketakutan.

Setelah kejadian itu Eunbi mulai takut untuk pergi sekolah, ia takut ibunya akan datang terlambat lagi.

"Umji!" Panggil Sowon.

Umji menoleh. "Tante!!"

"Temani Eunbi ya!"

"Baik!!"

"Eunbi tidak mau dengan Umji!" Seru Eunbi. Umji sudah memilih berdamai namun Eunbi belum. Gadis itu cukup keras kepala.

"Bersenang-senanglah!" Seru Sowon sambil melambaikan tangannya.

MY DAUGHTER, Kim Eunbi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang