Gadis kecil itu kini beranjak dan sudah menduduki bangku kelas sembilan. Ia tumbuh ditengah-tengah kesibukan sang ibu, jarangnya interaksi menyebabkan Eunbi menjadi lebih dekat dengan Yerin dan Yuju.
Pertemanannya dapat dikatakan luas hingga tak jarang Eunbi terlibat dengan berbagai masalah dilingkungan sekolahnya. Seperti saat ini, gadis itu baru saja melakukan aksi penindasan terhadap teman yang ia anggap lebih lemah darinya.
"Jangan hubungi ibu ku, bu guru. Dia terlalu sibuk" ucap Eunbi saat wali kelasnya hendak menghubungi Sowon.
"Jadi siapa yang harus saya hubungi? Bibi mu itu? Ibu mu yang sebenarnya itu siapa, Eunbi?"
"Aku juga tidak tahu, ibu Sowon memungutku dari panti" Jawab Eunbi dengan santainya.
"Kali ini tidak ada perwakilan, saya akan tetap menghubungi ibu mu!"
Eunbi menghela napas ia terlalu malas untuk beradu cakap dengan sang ibu. Ia juga yakin jika Sowon akan marah besar kali ini sebab bukan pertama kalinya ia melakukan tindakan penindasan, terlebih ia melakukannya terhadap orang yang sama.
Sesuai dugaan, sejak memasuki mobil hingga sampai dirumah Sowon sama sekali tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Eunbi tau jika ibunya itu marah besar namun ia tetap bertanya untuk memastikan.
"Ibu marah ya?"
Tidak ada jawaban.
"Ibu, Eunbi minta maaf"
Masih sama, Sowon masih tetap membisu, duduk disofa sambil menatap televisi dengan tatapan kesal.
"Ibuu maaf, maafin Eunbi bu.."
"Ibuu maafin Eunbi..."
Eunbi terus merengek sambil mengguncang tubuh sang ibu yang kini sedang dipeluknya. Eunbi terlalu sering berulah, kata maaf yang keluar dari mulutnya tak pernah tulus. Itu yang Sowon tangkap sekarang.
"Lepaskan ibu"
"Tidak mau, ibu maafin Eunbi dulu"
"Buat apa ibu memaafkan kamu kalau pada akhirnya kamu mengulangi kesalahan yang sama lagi?!" Nada bicara Sowon mulai meninggi membuat Eunbi melepaskan pelukannya.
Sowon bangkit dari duduknya. "Renungi kesalahan mu dulu Kim Eunbi! Lalu meminta maaf lah dengan tulus!"
Eunbi menatap punggung Sowon yang berjalan menjauh lalu menghilang dibalik pintu kamar. Gadis itu menghela napas. "Harusnya aku tidak terlalu berlebihan tadi" gumamnya.
Eunbi hendak menyusul Sowon namun tidak jadi karena kini Sowon sudah keluar dari kamarnya dengan langkah terburu-buru.
"Ibu mau kemana?" Tanya Eunbi sambil mengikuti langkah Sowon menuju garasi.
"Tetap dirumah, jangan berani-berani keluar dari rumah!" Setelah memberi peringatan Sowon pun memasuki mobil lalu menancap gas.
Eunbi tau itu pasti karena pekerjaan.
"Maaf sayang, setelah ini ibu janji, ibu janji akan menjadi pengangguran dadakan kalau sedang bersama Eunbi" Eunbi mengulang kembali janji palsu yang diumbar sang ibu dulu.
"Pembohong!" dengus Eunbi sambil menatap malas mobil Sowon yang melaju meninggalkan perkarangan rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DAUGHTER, Kim Eunbi
FanfictionIa bertemu dengan si kecil Eunbi, sempat menolak kehadiran gadis itu namun ada banyak kesamaan diantara mereka yang membuat keduanya dapat saling terikat tak terkecuali ego. "Maaf. Maaf karena ibu gak pernah mau ngalah"