Gadis kecil itu berkali-kali menolak bantuan dari sang ibu, seperti sekarang ia enggan untuk menerima suapan dari Sowon.
"Ada apa dengan gadis kecil ibu?"
"Tidak"
"Tidak salah lagi, pasti terjadi sesuatu"
"Ayo katakan pada ibu apa yang membuat gadis kesayangan ibu ini berubah?"
"Usia"
"Ha?"
"Eunbi sudah besar bu"
"Kata siapa?" Sowon masih membiarkan sesendok nasi berada tepat didepan mulut kecil Eunbi.
"Kata Eunbi" Eunbi mendorong lengan Sowon agar sendok tersebut menjauh dari mulutnya.
"Ibu yakin telah terjadi sesuatu, ayo cepat katakan"
"Tidak ada! Eunbi hanya ingin mandiri!" Sentak Eunbi disertai tatapan tegasnya, hal itu berhasil membuat Sowon terkejut sekaligus marah.
"Siapa yang mengajarkan mu bersikap seperti itu kepada ibu?" Tanya Sowon dengan penuh penekanan.
Eunbi tak menanggapi pertanyaan sang ibu ia menyibukan diri dengan menyantap makanannya secepat kilat. "Makan dengan perlahan!" Tegur Sowon.
"Hm"
Sowon mendesah pelan. "Ada apa denganmu hari ini? Etika mu benar-benar jelek, Apa ibu berbuat salah? Atau karena ibu menyuruhmu mengikuti kelas menari? Oh! Atau karena ibu-"
"Ibu sangat cerewet!" Eunbi bangkit membawa piring kotornya tak lupa ia mencuci piring tersebut dengan hati-hati. Benar-benar bukan Eunbi yang Sowon kenal.
"Kim Eunbi!"
"Selamat malam" Eunbi membungkuk dan pergi ke kamarnya meninggalkan Sowon yang tercengang didapur.
Saat hendak memasuki kamar Eunbi bertemu dengan Yuju yang hendak turun ke dapur. "Kamu udah selesai makan?" Tanya Yuju.
Eunbi memutar bola matanya malas dan langsung memasuki kamarnya. "Hei!" Yuju ingin ikut masuk namun pintu putih dengan hiasan papan nama bertuliskan 'Kim Eunbi' itu terkunci sempurna. "Jangan lupa menyikat gigi" kata Yuju.
Sesampainya didapur Yuju mendapati Sowon yang sedang mencuci piring, Eunbi hanya mencuci piring kotor miliknya sendiri. "Kenapa lama sekali? Makanannya udah mulai dingin" kata Sowon
"Ya.. mendingin seperti putrimu. Ada apa dengannya?"
"Entahlah, dia menolak keras saat ku suapi dan memilih untuk makan sendiri"
"Demi apa anak manja itu menolak untuk disuapi?!"
Sowon mengedikkan bahunya "dia bahkan menyuci piring kotornya sendiri"
"Kak, menurutku kita harus membawa Eunbi kepada orang pintar. Bagaimana jika sesuatu sedang menempel padanya?"
"Jangan berbicara seperti itu! Tidak ada apa-apa, Eunbi hanya ingin mandiri, jika dipikirkan lagi Eunbi sudah cukup besar untuk melepas masa manjanya sebentar lagi dia akan masuk sekolah dasar"
"Cukup besar apanya, dia tetaplah buntelan kentut dengan wajah menggemaskan yang manja, berisik, menyebalkan dan banyak tingkah"
"Sebenarnya kamu menyukai Eunbi atau tidak?" Tanya Sowon, tangannya sudah menggenggam sebuah garpu yang siap menusuk Yuju.
"Jika dia anak orang lain mungkin aku tidak akan menyukainya" gumam Yuju.
"Katakan lebih keras!"
"Lebih keras!"
"Bukan itu tapi... ah sudahlah!"
Yuju tertawa renyah melihat kekesalan sang kakak. "Omong-omong, Eunbi mengunci kamarnya. Dia tidak akan melakukan hal gila bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DAUGHTER, Kim Eunbi
FanfictionIa bertemu dengan si kecil Eunbi, sempat menolak kehadiran gadis itu namun ada banyak kesamaan diantara mereka yang membuat keduanya dapat saling terikat tak terkecuali ego. "Maaf. Maaf karena ibu gak pernah mau ngalah"