Part.18

6 2 0
                                    

Hari kedua Zia menghilang...

Rumah Fiat pukul 00.00















"Kenapa? Kenapa gua bisa disini? Ya mana gua tauk!! Trus gua kok jadi gini?! Gua cuman mau pulang. Pulang kemana?"








Kini pikiran Zia berantakan dia tidak bisa berpikir jernih, dia hanya bisa diam dan menangis.



Gudang tua 05.00

Dion, Leo, Zhuan, Revan dan para sahabat Zia pergi ke gudang tua. Lokasi pertama Zia disekap, selama Zia menghilang Dion hanya memikirkan Zia. Jadi, Dion membawa polisi dan juga ambulan untuk berjaga jika Zia dalam bahaya atau terluka.

Di pintu masuk gudang.

"IHH?!! Apa itu?!" Suara Rara melihat sesuatu dibawah dia berdiri.

"Mari kita cek, kalo kamu takut pegang tangan ku" ucap Zhuan memegang tangan Rara. Lalu, menuruni tangga menuju tempat yang Rara lihat.

Ditemukan 2 orang yaitu Aida dan Arjuna, didepannya menemukan sebuah kursi dan seikat tali dibawahnya.

Dion menghampiri Aida dan Arjuna. Lalu, mengecek detak nadinya.

"Mereka masih hidup, bawa mereka. Mereka akan berguna" ucap Dion

Leopun memanggil ambulan didepan pintu masuk gudang.

"Kenapa? Kok mereka bisa jatuh? Lalu, ini jejak sepatu siapa? Ada banyak jejak sepatu di sekitar kursi..." Batin Dion

"Dion, apa kau menemukan sesuatu? Polisi sedang berpatroli diluar gudang" Tanya Revan.

"Panggil kan beberapa polisi untuk menganalisi di sekitar kursi ini, aku akan kembali." Jawab Dion lalu pergi kebelakang gudang.


Pintu belakang gudang

"Jejaknya berhenti disini. Ini jejak ban, kira-kira 2 mobil? Ini tempat Angel merekam kejadian itukan. Berarti benar 2 mobil dan beberapa seorang pria."

Dion terus berpikir bagaimana Zia bisa menghilang di berbagai tempat.


Rumah Fiat 07.00

Semalaman Zia tidak tidur, karna pikirannya masih berantakan membuat Zia tidak bisa tidur.

"Selamat pagi adikku!!" Ucap Fiat dengan ceria membuka pintu.

Zia hanya diam dan mengabaikan Fiat.

"Bagaimana tidurmu? Nyenyak? Aku sangat nyenyak sehingga aku tidak ingin bangun dari tempat tidur ku..."

"....."

Fiat langsung menampar Zia karna omongannya diabaikan membuat Fiat kesal.

"Kalo diajak ngobrol ya ngomong!! Tuli Luh?!!"

"....."

Zia terus saja diam, dia sudah tidak peduli dengan lingkungannya dan menatap kehidupan dengan tatapan kosong. Dia sudah pasrah dengan hidupnya.

"Pak, ini makanannya" ucap pembantu Fiat membawa makanan dan air putih di tangannya

"Kasiin tuh, gua udah ogah!" Jawab Fiat dengan meninggalkan mereka diruangan tersebut.

"Anda baik-baik saja?" Tanya Pembantu itu kepada Zia.

"....."

"Makanlah, saya yang membuatnya. Saya tidak memasukan sesuatu yang aneh kedalamnya, mari dimakan" ucap pembantu itu dengan ramah.

Romance Of Mafia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang