Part.31

8 2 0
                                    

Dion menjemput Zia pulang di sekolahnya sesuai janjinya.

Zia dan para sahabatnya sedang berjalan menuju gerbang sekolah sambil mengobrol.

"Ulangan matematika sekarang gak stres banget njir." Ucap Dhiya.

"Bener" disetujui Angel.

"Kita udah tauk soalnya sebelum ulangan atuh, kan jadi gampang ngerjainnya wkwkwk" ucap Rara.

"Bilang apa lu pada sama gua" ucap Zia menaikkan bahunya.

"Waduh... terimakasih sesepuh" ucap Rara.

"Terimakasih istrinya Dion yang banyak cuan." Ucap Angel.

"Eh, lu pada mau pulang? Main yuk." Ajak Dhiya.

"Gua mau pulang aja, ngantuk gua" tolak Angel.

"Angel mah kalo diajak jarang banget ikut. Lu Zi? Ikut nggak?" Ucap Rara.

"Gua mau pergi sama Dion, hehehehe" ucap Zia.

"Pacaran mulu, waktu buat temennya gak ada" sebel Dhiya.

"Eits, ini beda nih. Gua mau ke rumah mertua awokawok" ucap Zia.

"Anjayyy... Zia mau lamaran cok" ucap Angel.

"Matamu, gua cuman main doang kesono. Dion ada urusan keluarga jadi gua disuruh ikut." Ucap Zia. "Yaudah, gua duluan ya... またあした" sambungnya sambil meninggalkan Angel, Rara dan Dhiya.



Gerbang Sekolah

Dion menunggu Zia sambil mengecek disekelilingnya.

"Apa kau melihatnya?" Bisik Dion pada bodyguard kepercayaannya di sebelahnya (Type).

"Belum tuan. Keberadaannya sulit ditemukan" ucap Type.

"Temukan. Setidaknya 1 diantara mereka" ucap Dion.

"Baik tuan." Balas Type.

Dion melihat Zia sedang menghampirinya, iapun mengasih kode pada para bodyguard untuk bersiap.

"Nungguin ya...?" Ledek Zia pada Dion yang terlihat datar.

"Masuk" singkat Dion.

Ziapun masuk ke mobil Dion dengan wajah dinginnya. Selama perjalanan ke rumah ortu Dion, Dion sangat dingin dan Zia juga sangat pendiam. Ini bukan biasanya yang mereka lakukan.

"Canggung banget, tadi gua dirumah aja." Batin Zia sambil melihat pemandangan diluar jendela.

"Dia terlihat lesu, apa dia masih datang bulan?" Batin Dion melirik Zia.

"Bagaimana ulanganmu?" Tanya Dion.

"Baik" jawab Zia dengan singkat.

". . . ."

Saat sampai di masion ayahnya Dion. Zia disambut oleh ortunya Dion.

"Ziaaa... Akhirnya kamu kesini juga, gimana perjalanannya? Pasti lelah. Mana cuacanya panas juga, ayok masuk mama buatin minuman dingin buat kamu." Ucap mama Dion.

"Wah, terimakasih ma... Ngomong-ngomong Alena sama Dewa kemana?" Tanya Zia.

"Mereka lagi les, bentar lagi pulang kok." Jawab mama Dion.

Zia duduk di meja makan sambil melihat handphonenya menunggu mamanya Dion membuatkan minuman.

"Nih, rasain deh. Buatan mama g ada tandingannya..." Ucap mama duduk disamping Zia.

"Ahahaha, siap..." Canggung Zia.

"Lagi mikirin Dion ya?" Tanya mama melihat wajah Zia.

"Ah?! Nggak kok. Emang kelihatan yak?" Kaget Zia.

Romance Of Mafia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang