[S2] 32

1.2K 91 28
                                    

Sekitar tiga tahun lima bulan kemudian. Dengan musim yang sama di bulan desember, bulannya musim hujan turun.

Seoho masih bareng Mingi, kali ini mereka berdua ada di tongkrongan pinggir jalan. Nungguin hujan redaan dikit. Mereka abis dari toko. Masoh inget dengan basa basi kalo Mingi bikin brand bajunya sendiri? Yap. Dia sekarang punya toko plus brand pribadinya.

Mingi sedari tadi mikir-mikir, dan itu bikin Seoho keganggu. Kek dia ngapain sih gitu dari tadi kaya ada otak aja pake ngelamun mikirin apa..

"Lo kenapa sih?" Final Seoho karena udah muak.

"E? Ngga."

"Mikirin apaan."

"Keliatan banget emang kalo gue lagi mikir?" Tanya mingi.

"Hoh, mirip monyet."

"Anying.."

Seoho buka handphone, kirim chat ke Hwanwoong tentang kumpul-kumpul malem nanti.

"Autis, simpen hp lo. Main sama gue dilarang pegang hp." Kata Mingi.

"Sirik lo, bilang aja hp lo sepi.. abis ini lo kemana dulu?"

"Ke tempatnya Hongjoong, ntar paling kita berdua nyusul."

"Makin sini makin lengket aja lo, Gi."

Sementara mereka yang lanjut ngobrol, di sisi lain Leedo balik dari cafe punyanya dan langsung di sambut sama wajah teduh Yunho di ruang tengah yang lagi nonton acara berita lalu lintas.

Ah, iya. Yunho udah ngejalanin hubungan sama Leedo sekitar setahun ini. "Cafenya rame, Leedo?"

"Ehm, mungkin karena Yeosang juga yang bikin cafe jadi laku keras.. haha."

Leedo gabung duduk ke sofa, sebelahan sama Yunho yang otomatis rebahin badannya dan ngebiarin kepalanya ada di pangkuan paha Leedo. "Aku males ke rumah sakit.." kata Yunho.

Leedo elus rambut Yunho pelan-pelan, "aku juga males pulang." Kata Yunho lagi.

"Ibu kamu pengen ketemu, seenggaknya sekali aja pulang."

"Aaah... Ga tau ah, " Yunho sembunyiin wajahnya disitu, lingkarin tangannya peluk badan Leedo. "Dia ambil semuanya, Leedo. Bengkel yang udah aku perjuangin juga... Padahal apa yang aku lakuin semuanya buat bayar hutang dia. Tapi kenapa sih.. cape leedo.."

"Beli eskrim yuk?" Ajak Leedo tarik badan Yunho pelan buat bangun, "rasa coklat."

"Strawberry."

"Oke, rasa strawberry."

"Sama vanilla juga?"

"Boleh."

.

"Joong!! Hongjoong!" Teriak Mingi di parkiran, "Yok buruan!"

Hongjoong yang lagi sama temennya nahan malu, "tuh cowok lo jemput."

"Cowok apaan, gue duluan ya. Besok gue kirim laporannya." Kata Hongjoong dibales anggukan sama rekan kerjanya. "Sabar kenapa sih lo, pake teriak segala." Sambung Hongjoong lari ke arah Mingi.

"Ya kali aja lo gak ngeliat gue di sini." Mingi kasih Hongjoong helm.

"Badan lo gede ya sat, mana ada ga keliatan sama gue."

"Oiya, ini." Mingi kasih Hongjoong kresek.

"Apaan?" Hongjoong buka kreseknya, "OH ANJIR??? DAPET DARI MANA LO BANGSAT???"

"Adalah... Makan ya."

"Thanks."

"Yok, cabut. Yang lain dah nungguin."

bukan lawan jenis; Minyun✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang