Mingi usap usap rambut Yunho, "Yunho."
"Apa lagi?"
"Kita putus aja ya?"
Mingi ga mau sakitin hati Yunho lagi.
Seketika suasana hening, "Y-ya?"
Mingi deketin tubuhnya, peluk Yunho pelan. "Maaf.."
"T-tapi k-enapa.. E-engga.." mata Yunho mulai berair, kue macaroon yang dia pegang udah jatoh sedari tadi.
Baru aja rasanya Yunho sama Mingi bercanda barusan, angetnya senyum Mingi sama tatapan cemburu Mingi yang ditunjukin waktu ada Leedo pagi tadi, Mingi bisa ngubah moodnya secepet ini.
Yunho lepas pelukan Mingi, tatap setiap inci wajah Mingi, hatinya sakit buat ketiga kali karena Mingi atau bahkan lebih. "Kenapa.. Ga bisa.."
Mingi bener bener ga mau nyakitin Yunho, cukup sampe sini aja.
"Gue udah sadar sepenuhnya..kita ini cowo..ga seharusnya kita kaya gini, Yunho."
Yunho ga bersuara buat beberapa saat, bahkan kata aku kamu yang Mingi suruh, berubah jadi gue lo lagi.
"Terus apa maksudnya ucapan lo waktu itu, ciuman lo? Pelukan lo waktu itu sama barusan? Ga..ga boleh.." Dada Yunho sakit banget, sesak.
Mingi natap Yunho lebih dalem, bahkan bisa diliat pandangan Mingi sekarang kaya.. Takut kehilangan?
Mata Mingi nyaris samaan kaya apa Yunho sekarang, matanya berkaca-kaca. Ada yang salah sama tatapan Mingi kali ini.
"Gue takut gue suka beneran ke lo.."
Yunho diem, maksudnya selama seminggu lebih ini sukanya Mingi ke Yunho bukan beneran?
Yunho.. Tau.
"Gue takut gue sama lo pergi terlalu jauh, Yunho..maafin gue.." Mingi berdiri, tarik tangan Yunho buat ikut berdiri.
Peluk Yunho sekali lagi lebih erat, tapi pelukannya ga dibales sama Yunho.
"Gue takut banget.. gue takut suka beneran ke lo.. gue takut gue ga bisa ngelepasin lo, gue bukan orang baik kaya apa yang lo pikir Yunho.. Gue beberapa kali bilang gue bajingan, gue orang jahat..gue ga seharusnya hancurin hidup lo.. Lo orang baik, semestinya lo dapetin orang yang lebih baik juga. Bukan orang kaya gue.." ujar Mingi, suaranya gemeteran.
Kali ini Mingi bener bener ketakutan.
Apa yang dia ucapin serius sama apa yang dia rasain.Setiap kali liat tatapan tulus Yunho, Mingi ketakutan.
"Gue bukan orang sehat..gue sakit, gue punya homopobic, serangan panik, dan mungkin bakal bertambah lagi.. Gue udah cobain segala macem buat sembuh. Lo tau itu.. Mereka bilang gue udah sembuh, nyatanya setiap hari gue masih belum tenang.. Gue juga gagal bikin lo sembuh biar ga gay lagi.."
"..setiap ketemu lo, setiap liat senyum lo, mata lo, semuanya yang ada didiri lo, gue ngerasa gue orang terburuk yang hidup didunia buat orang yang sesempurna lo, gue orang jahat.."
Mingi lebih eratin pelukannya lagi, pelukan sepihak karena Yunho masih belum meluk Mingi balik.
"Gue takut Yunho..gue takut."
BUKAN LAWAN JENIS.
Sehari sebelumnya.
Seudah Mingi keluar dari ruangan Bokapnya buat berhenti.Pak Ham datengin kamar Mingi, bawa kertas ditangan. Kertas yang sama yang sebelumnya dia kasih ke Mingi buat deketin Yunho.
"Maaf mengganggu, Tuan muda." katanya, taro kertas beserta pulpen dinakas.
KAMU SEDANG MEMBACA
bukan lawan jenis; Minyun✓
Fanfiction[REVISI] "Gue suka laki-laki, gi." Mingi tiba-tiba diem pandang gelas yang dia pegang, kopi yang dia minum bahkan belum dia telen. Atau lebih tepatnya masih nyangkut ditenggorokan "Hah?" "Gue gay." "Ekhm, ya..terus?" Yunho nyiritin kedua alisnya, "L...