Part 20

1.1K 154 21
                                    

Octagon Bar...

Seseorang berpenampilan tertutup baru saja memasuki bar mewah tersebut. Malam semakin pekat, hanya lampu temaram yang menjadi penerangan sekitar. Kaki jenjangnya terus melangkah melewati kerumunan manusia yang tenggelam dalam alunan musik yang dimainkan oleh DJ. Hingga langkahnya kini terhenti disebuah Ballroom VVIP yang mana hanya pelanggan private saja yang bisa memasuki ruangan itu.

" Selamat malam Nona, silahkan masuk. " Sambut seorang Bodyguard, mempersilahkan wanita bermasker itu masuk kedalam.

Suasana mewah dan elegan menyapa pengelihatan. Berbeda dengan sebelumnya yang penuh dengan lautan manusia, Ballroom VVIP ini tak memiliki banyak pengunjung. Musik terdengar tak terlalu keras sehingga semua orang yang ada disana bisa menikmati minuman mereka dengan tenang.

" Permisi, aku mencari Jennie Kim. Apa dia masih disini? " Tanya-nya pada bartender wanita yang tersenyum mengetahui siapa yang datang.

" Ya, Nona Kim ditempat biasa. " Balas bartender ramah.

Wanita itupun mengangguk mengerti, kembali melanjutkan langkahnya menuju sisi selatan bar.

" Dimana dia? " Gumamnya pelan ketika dirinya tidak menemukan sosok Jennie ditempat yang sama seperti sebelumnya.

" Apa dia sudah pulang? Atau— seseorang membawanya pergi? "

Tiba-tiba saja ketakutan melanda, wanita bertubuh jangkung itu segera mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Jennie.

" Nona, apa kau tidak menemukan Nona Kim? " Tanya bartender yang dibalas gelengan pelan.

" Tidak, tolong bantu aku mencarinya. " Titah wanita itu seraya bergegas mencari dan mengecek satu persatu tempat yang ada disana.

" Ya Tuhan, kemana dia? "

Wanita itu terus mencari Jennie ke semua sudut ruangan tanpa terlewat. Hingga dirinya kembali bertemu dengan bartender sebelumnya yang juga dilanda panik.

" Apa kau menemukannya? " Tanya-nya kembali. Bartender itupun menggeleng.

" Aku sudah memastikannya di semua tempat. Tidak ada keberadaan Nona Kim, kecuali—toilet. Aku belum mencarinya disana. " Jelas bartender tersebut, tanpa menunggu waktu lama wanita itupun kembali berlari menuju toilet.

Sesampainya disana, ia membuka satu persatu bilik kamar mandi disana. Akan tetapi ia tak bisa menemukan keberadaan Jennie.

Hingga akhirnya,

" Lisa-ya?? "

Panggilan seseorang membuatnya berbalik, wanita itu terkejut mendapati sosok Jennie yang kini berdiri mematung dihadapannya.

" Jen Unnie... "

***

SNU Hospital...

Tepukan ringan dibahu membuat Jisoo tersentak dari lamunan. Gadis cantik pemilik bibir hati itu mengalihkan pandangannya dari wajah Irene menatap Seulgi yang berdiri disampingnya dengan sebuah senyuman.

" Aku sudah menyelesaikan semua administrasinya. "

Jisoo kemudian tersenyum begitu tulus membuat Seulgi merasa lega.

" Terima kasih, kau sudah banyak membantuku. "

" Apapun itu, aku akan melakukannya jika aku bisa. " Ujar Seulgi, ia menjeda kalimatnya sebelum kembali bersuara. Melontar tanya.

LOVE IS HURTING || JireneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang