Part 3

1.3K 193 18
                                    

Love is Hurting
Happy Reading❤️

***

Tak seperti biasanya, hari ini Irene terbangun dari tidurnya dengan keadaan senang. Bagaimana tidak, saat pertama kali ia membuka matanya pagi ini, hal pertama yang ia lihat adalah wajah cantik Jisoo yang begitu dekat dengannya.

Satu hal kecil yang cukup membuat Irene bahagia. Entah kapan terakhir kali mereka tidur di ranjang yang sama membuat Irene merindukan saat-saat seperti ini bersama tunangannya.

Teringat kembali janji Jisoo yang mengatakan akan menemaninya seharian ini membuat Irene begitu antusias. Setelah sekian lamanya, kini akhirnya ia dan Jisoo bisa menghabiskan waktu bersama. Oleh karena itu, Irene tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini.

" Jisoo-ya, maaf. Tapi aku akan memperbaiki semuanya hari ini. " Gumam Irene, membelai pipi tirus Jisoo dengan lembut tak ingin mengusik kedamaian tidur kekasihnya.

'Chupp...

Setelah memberikan kecupan singkat di kening Jisoo, member Red Velvet itu lantas turun dari ranjang dan masuk ke dalam kamar mandi berniat membersihkan dirinya terlebih dahulu.

Hingga 20 menit kemudian, Irene kini terlihat lebih segar dengan pakaian santainya. Gadis itu tersenyum kecil melihat tunangannya masih berada di posisi yang tak sedikitpun berubah.

Setelah memastikan Jisoo masih tertidur pulas, Irene pun bergegas keluar dari kamar dan berjalan menuju dapur berniat membuat sarapan pagi untuk dirinya serta Jisoo. Hingga setelah itu, Irene mulai berkutat dengan peralatan dapur, larut dengan kegiatannya sendiri.

Sementara itu di kamar beberapa saat kemudian setelah kepergian Irene, Jisoo mulai terusik dari tidurnya saat mendengar dering panggilan yang tak kunjung berhenti. Dengan mata yang masih terpenjam, Jisoo mencoba meraba nakas di samping ranjang tempat ia menyimpan ponselnya.

Setelah mendapatkan benda persegi tersebut, Jisoo lantas segera membaca nama pemanggil yang tertera jelas dilayar.

Jendeuk is Calling ...

Kedua mata Jisoo menyipit tipis setelah melihat nama pemanggil yang ternyata adalah Jennie, rekan se-grup nya. Dan tanpa menunggu waktu lama, Jisoo segera menerima panggilan itu.

" Yeoboseoyo, Jendeuk? "

" Yeoboseoyo, Jisoonie. Ini aku, Lisa. "

" Eoh, Lisa-ya? Kenapa kau menghubungiku dengan ponsel Jennie? Dimana Jen— " Ucapan Jisoo terpotong saat Lisa, maknae Blackpink menyela.

" Unnie, kau dimana? Bisakah kau datang ke Dorm sekarang? "

" Aku sedang berada di apartemen. Waeyo? Apa yang terjadi? "

" Jennie Unnie— "

" Wae?! Ada apa dengan Jennie? " Sela Jisoo cepat. Secerca kekhawatiran kini nampak jelas di wajah visual Blackpink itu.

" Katakan Lalisa, ada apa dengan Jennie? Apa dia baik-baik saja?! " Ujar Jisoo tak sabaran.

" Jen Unnie, baru saja terjatuh dan kakinya terluka. "

" Mwo? Bagaimana bisa? "

" Jisoonie, aku tidak bisa menjelaskannya sekarang. Bisakah kau datang kesini? Jennie Unnie tidak ingin pergi ke rumah sakit. Hanya kau yang bisa membujuknya. "

LOVE IS HURTING || JireneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang