Keeping Up With The Comms! | Treasure x Aespa x NCT Dream x ITZY x Others

2. Evaluasi

"Oke Sonu, atau Yaya. Tolong notulensi hari ini ya. Eval gue buka. Sore kawan-kawan, gimana udah pada makan belom?" Buka Jiun seraya menulis beberapa bullet point di papan tulis.

Suasana basecamp kian riuh ramai dengan respon anggota himpunan. Mulai dari yang hanya iya-iya aja, sampai si Jo yang iseng minta traktiran Somi sebagai project officer acara mereka hari itu.

"Waduh, gimana tuh Som? Bisa lah ya diatur nanti. Sekarang, tolong diperhatiin dulu ya guys. Sebelumnya gue mau apresiasi buat Somi dan tim yang udah meluangkan waktunya buat susun ospek jurusan tahun ini. Day 1 lancar, semoga besok lancar juga ya. Icel sama Juna ada yang mau disampaiin ga nih?" Lanjut Jiun seraya menoleh ke kedua wakilnya.

"Setuju Ji, gue juga mau apresiasi buat tim PR yang berhasil dapetin narsum pro-bono. Bisalah nih uang kas kita pake buat selebrasi abis closing nanti." Ujar Juna melengkapi ucapan Jiun.

"Betul. Selamat ya, Somi dan tim. Untuk acara pembuka kita semester ini lancar dan sesuai rancangan awal." Lanjut Icel seraya mengacungkan jempolnya ke udara.

"Hehe, iya. Thank you bang Jiun, bang Juna, kak Icel. Gue juga mau apresiasi ke tim gue, para kadiv dan stafnya yang udah ga matil* hari ini dan bisa diandelin. Great job guys, applause!" Respon Somi seraya berdiri dan menepuk tangannya.

"Wih, mantep. Oke, apresiasi udah sekarang kita masuk ke evaluasi ya." Ujar Jiun yang mendatangkan helaan napas dari anggotanya.

"HAHAH, bentar ajaa kok guys. Ga banyak kok. Mulai aja, Ji." Ujar Icel menenangkan anggotanya.

"Oke lanjut evaluasi ketiga, gue mau nanya soal pengecekan maba." Ujar Juna.

Waktu saat ini menunjukkan pukul 6. Sudah tepat satu jam mahasiswa/i anggota himpunan itu nangkring di basecamp.  Dan benar saja sesuai spoiler Lia, saat ini evaluasi sudah memasuki poin ketiga yang artinya, sebentar lagi mereka bisa pulang.

"Tadi Ocit nemuin ada maba yang ga pake nametag tapi bisa di masuk ke dalem audit. Itu gimana deh? Emang ga dicek satu-satu ya? Prosedurnya gimana?" Lanjut Juna menyelesaikan kalimatnya.

"Bang, izin jawab. Tadi untuk prosedur pengecekan maba, berhubungan Hana ga bisa dateng, kita kekurangan SDM. Jadi memang ada beberapa yang mungkin kelewat di pengecekan. Mungkin saran dari gue, besok bisa dicadangkan aja dari divisi lain untuk bantu di pengecekan maba." Ujar Javi yang sudah berjanji ke Somi untuk bertanggung jawab.

"Ohh, gitu? Terus menurut lo buat menunjukkan kredibilitas kita sebagai panitia gimana terkait masalah hari ini? Soalnya, gue denger maba lain ada yang nyadar dan jadi mempertanyakan sistem kita. Som, lo mau mereka jadi nganggep enteng aturan yang udah tim kalian susun?" Cecar Icel menanggapi pembelaan mereka.

"Izin jawab, kak. Gue menyadari penuh kesalahan ini fatal, dan betul kak. Gue ga mau maba jadi anggep enteng peraturan ospek jurusan. Untuk itu, menurut gue bisa kita cegah dengan pemberian konsekuensi tugas tambahan bagi maba terkait, kak. Kebetulan gue udah cross-check juga ke kak Ocit nama-nama maba yang dia liat dan disesuaiin ke rekaman CCTV auditorium." Respon Somi seraya melemparkan pandangannya ke Ocit.

Ocit yang namanya disebut turut mengacungkan jempolnya dengan maksud menyetujui ucapan Somi.

"Oke, berarti sorted ya masalah ini. Som, gue mau nambahin, buat besok gue mau lo assign satu orang buat jadi koordinator pengecekan ya. Terserah, mau Javi, atau outsourcing dari divisi lain juga boleh. Pastiin kesalahan ini ga terjadi lagi. Javi juga, pastiin jumlah SDM besok cukup dan lo sendiri ga kewalahan. Oke?" Ujar Jiun meredakan tensi ruangan basecamp.

"Okee, bos. Siap!" Respon Somi dan Javi seraya menempelkan tangannya ke dahi dan berpose hormat dan tertawa kecil.

"Sip. Oke, Lia nanti tolong dikirim ya analisis kinerja lo ke Icel. Buat referensi rapat pleno nanti. Untuk itu, evaluasi hari ini gue tutup. Tolong diingat ya, perkataan selama evaluasi jangan ada yang diambil secara personal, kita ini keluarga yang lagi tumbuh bersama-sama. Terima kasih." Lanjut Jiun menutup sesi rapat evaluasi mereka sore itu.