"I'm letting go.. I'm giving up the ghost."
"But don't get me wrong, I''l always love you that's why, I wrote you.."
"THIS. VERY. LAST SONG."
"I guess this is where we say-"
Kolaborasi maut Juna, Ocid, dan Sonu malam itu terpaksa berhenti ketika suara radio bis tiba-tiba mati.
"Temen-temen! Sebentar ye bang Juna, bang Ocid, bang Sonu. Aku potong bentar Mbak Niki-nya." Ujar Jennie yang lagi jalan dari arah pengemudi buat matiin bluetooth radio alunan lagu Oceans & Engines malam itu.
"Oke, jadi ini kita dalam waktu 10 menit lagi akan berhenti di rest area kedua. Tolong dibangunin teman di sampingnya kali-kali ada yang mau ke toilet atau beli makanan. Terima kasih semuanya!" Lanjut Jennie menggunakan toa-nya lalu kembali menyalakan bluetooth lagu yang tadi sempat dijeda.
"Nih ye abang-abang, udah aku pasang lagi." Ujarnya seraya mengangkat handphone penunjuk pemutar lagu yang diacungi jempol oleh para abang-abangnya.
Sesampainya di rest area, rombongan bocil berbondong-bondong keluar dari bis dan ngacir ke minimarket.
"Mau kemana tuh bocil-bocil?" Ujar Icel ke anggota himpunan yang lebih tua dan memilih tidur di jam 2 dini hari.
"Mau beli popmie bareng-bareng kata Edgar, kak." Balas Hana yang saat itu masih terbangun dan kebetulan nitip air putih ke Edgar.
"Ya ampun, yaudah gue turun juga deh jagain mereka, ada yang mau nitip apa gak?" Respon Icel yang sedikit khawatir.
Pasalnya, dia tau betul anak-anak itu energinya belum habis, takutnya di tempat asing ini mereka ada salah bicara atau kelakuan.
"Kak Icel, mau nitip chiki gitu dong. Bebas yang apa." Ujar Jennie.
"Oke, ada lagi?"
"Kak aku mau mogu mogu." Timpal Caca dari belakang bis.
Icel kemudian mengacungkan jempolnya dan berjalan keluar bis ke arah minimarket. Tiba-tiba ada sosok yang menyamakan langkahnya.
"SONU! Ngangetin, tau gak." Pekik Icel ketika menoleh dan mendapati Sonu di sampingnya.
"Kalem. Gue mau beliin titipan Caca, Cel. Hehehe." Lelaki itu hanya terkekeh menanggapi Icel.
"Yeu, sok deh. Bisa aja lu tutup teh botol. Ya udah sana." Ujar Icel kemudian mendorong tubuh Sonu.
"Guys, kalian udah pada selesai belom jajannya?" Ujar Icel memasuki minimarket dan menemukan rombongan para bocil dengan sekantong jajanan tiap orangnya di dekat penyeduh mi instan.
"Ya ampun, banyak banget jajannya. Jaga uangnya hoy, di Jogja 3 hari loh." Lanjut Icel lagi menasihati adik-adiknya.
"Dijajanin bang Naufal sama kak Nana ini kak Icel!" Ujar Kazuha, anak entre yang biasanya diam tapi sekarang cengengesan sambil ngaduk mi.
"Bang Naufal sama kak Nana tuh emang bagaikan.." Ujar Jo terpotong sambil sibuk mengaduk mi.
"Bagaikan apa, Ju!" Lanjutnya seraya menyenggol pundak Juanda yang dari tadi kalem.
"Apa anjir. Jadi gue. Apa To?" Lempar Juan ke Hito yang lagi sibuk buka bungkus chiki.
"Bagaikan.. cahaya di ujung kegelapan!" Balasnya sambil cengengesan.
"Setuju tuh setuju. Maacii bang Naufal, kak Nana!" Timpal Bonnieta sambil nyomot chiki Hito.
Kemudian satu per satu ikutan mengekspresikan terima kasihnya ke Naufal dan Nana yang udah traktir mereka jajanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keeping Up With The Comms! | Treasure x Aespa x NCT Dream x ITZY x Others
FanfictionKomunikasi. Untuk orang umum, komunikasi hanyalah aktivitas yang dilakukan setiap hari kan? Tapi beda ceritanya kalau buat anak-anak Comms! Get a glimpse to the days in the lives of Comms people. Anak-anak penghuni Depok yang sibuk mengimbangi kulia...