15. Lowkey, Shall We?

342 28 5
                                    

P.S. This chapter's main focus will be on Juna and Lia.

Katakanlah Lia menyesali setengah mati keputusannya mengikuti permainan minum di after party kemarin.

Bila saja, dia memilih bergabung dengan Haikal dan Ocid sebagai penonton, tentu pagi ini dia tidak akan terbangun di ranjang sahabatnya di kamar yang sudah sangat familiar baginya.

Tidak, bajunya tidak ada yang terlepas sehelai pun. Bahkan, sepatu dan ikat pinggangnya masih bertengger di bagian tubuh tempatnya masing-masing. Pintu kamar juga terbuka luas sebagaimana sleepover yang sering ia lakukan di kamar itu, amanat ibu si pemilik kamar. 

Dia tidak mengingat apa yang terjadi tadi malam. Hal terakhir yang tersimpan di memorinya adalah bayangan Icel yang membantunya berjalan dari ruang tengah ke sofa.

Lamunan Lia terpecah karena sentilan di dahi dari pemilik kamar yang terbangun dari tidurnya.

"Berapa kali sih, gue bilang. Lo kalo mau minum sama gue aja." Ujar Juna masih dengan mata setengah terbuka.

Lia hanya menoleh dengan tatapan bingung.

"Jun.." Ucapnya tertahan.

"..semalem gue ngapain?" Lanjut Lia hati-hati.

Juna menghela napasnya lalu memposisikan dirinya sehingga duduk dan bersender pada headboard kasurnya.

"Hmm.. lo tadi malem marah-marah ke gue." Balas Juna.

"Hah? Marah-marah maksudnya?" Tanya Lia bingung.

"Iya, gue nyamperin lo ke Kristal, since you drunk-texted me. Terus pas gue anterin ke rumah, lo ga mau turun dan marah-marah ke gue, terus cubit gue kenceng banget, nih liat aja." Lanjut Juna sambil membuka sedikit kausnya di perut bagian kiri yang menunjukkan kebiruan bekas cubitan.

Mata Lia terbelalak, "Hah? I did that? Ga mungkin Jun, masa-"

"Ssh. Gue belom selesai cerita, Julia." Potong Juna.

"Lo tuh. Kalau cemburu sama Minju, bilang aja kenapa sih?" Tanya Juna sambil tersenyum usil.

"Hah?!" Protes Lia sambil teriak.

"Ssh. Mbak masih pagi loh ini." Ucap Juna lalu membungkam mulut lia dengan telapak tangannya.

"Aww!" Pekik Juna ketika Lia menggigit tangannya.

"Jun, please. Apapun yang gue omongin tadi malem, lupain aja ya? Don't make this more awkward. Please?" Pinta Lia yang perlahan mengembalikan memorinya tadi malam.

"Hmm.." Gumam Juna sambil sok mikir.

"Gak. Mau." Lanjutnya.

"Ish! Juna! Lo gue biruin lagi perut kanan lo biar imbang, baru tau rasa." Ancam Lia.

"HAHAH. But it's kind of adorable, Li." Ujar Juna.

"Apanya adorable?" Tanya Lia bingung.

"Jadi ceritanya, lo terjebak friendzone nih, Li?" Goda Juna sambil mencubit pipi Lia.

"Dih? Ge-er banget! Siapa juga yang naksir sama lo, Juna.." Protes Lia tak terima.

"Arjuna Kabhinawa! Emang gue kurang apa sih dari si Minju, why can't you just choose meee." Ujar Juna dengan suara yang ditinggikan.

"Itu siapa tuh yang ngomong semalem?" Tanya Juna lalu tertawa meledek.

"Jun, please. I was drunk? Hello?" Bela Lia.

"Udah deh, gue mau mandi dulu. Lo juga siap-siap." Ujar Juna mengakhiri perdebatan mereka.

"Hah, siap-siap apaan?" Tanya Lia.

Keeping Up With The Comms! | Treasure x Aespa x NCT Dream x ITZY x OthersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang