Elena pun di depan rumah nya sendiri, Elena memasuki rumah nya dan disini ada orang tua dia Hendry dan manda.
" Dari mana kamu... " Tanya Hendry.
Elena pun hendak pergi kekamar nya, namun di cegat oleh papa nya." mau kemana kamu" ucap Hendry menghentikan langkah elen.
" kekamar " ucap Elen dengan santai.
"Papa belum slesai bicara El" ucap Hendry, Hendry menghentikan langkah nya elen hampir menuju anak tangga, hendak kekamar nya.
"Kamu ga sopan ya, ada temen papa kamu mala pergi" bentak Hendry pada anak pertama nya.
"Udah pa jangan marah marah kasian elen pa" ucap manda, menenangkan handry suaminya.
"Dan kenapa kamu nolah untuk menikah, apa alasan nya El papa pengen tau alasan kamu " ucap hendry, agar elen bisa memberikan alasan nya tidak menjawab soal perjodohan ini.
" Tapi pa kan masih ada Diva , papa tinggal suruh diva nerima perjodohan ini " tanya elena, air mata elen terus menetes.
"Elen Diva itu masih sekolah,masa depan nya masih panjang El" jawab hendry, berkali kali manda menyuruh suaminya agar tenang menghadapi elena.
" pa udah pah kita bisa bicara baik baik, jangan bentak elen seperti itu pa" ucap manda sambil menenangkan hendry yang terus marah marah sama elen.
"Tapi pa elen juga masih sekolah, msa depan elen juga masih panjang pah" ucap elen sambil menangis.
Saat mereka sedang mengobrol Diva datang melihat pertengkaran papa nya sama kakak nya." pa, ma" manggil Diva.
" ada apa kok kalian bertengkar " tanya Diva.
"Gak ada apa apa sayang , kamu kembali ya kekamar papa belum slesai bicara sama kakak kamu" jawab manda dan menyuruh Diva kembali kekamar nya agar Diva tidak ikut campur.
"Kalian sedang bicara apa, kok kakak nangis" tanya Diva lantas elena pun langsung menghapus air matanya.
"Kak, kakak kenapa kok nangiss" tanya Diva pada elena.
"Nggak gua gapap, kalau gua ada apa apa pun itu bukan urusan lo" jawab elena dengan nada tinggi. Lantas hendry yang mendengar anak pertama nya bicara dengan nada tinggi pun sangat marah.
" elen jaga bicara kamu, dia ini adik kamu" bentak hendry pada elena sambil menunjuk Diva.
"Dia bukan adik aku, aku gak mau punya adik kya dia " bicara elen dengan marah.
"Cukup elen sampai kapan kamu kaya gini" tanya hendry.
" kamu harus bisa nerima mereka sebagai keluarga kamu" ucap hendry.
" sampai kapan pun elen ga akan nerima mereka sebagai keluarga Elen pa" jawab elen sambil terus menetes kan air mata nya.
"ELENNN!!! " Bentak hendry sambil mengangkat tangan nya yang hendak menampar elena , namun tidak jadi elen pun yang melihat papanya mengangkat tangan nya seperti ingin menampar nya, langsung menutup wajah nya dengan kedua tanggan nya, lantas terkejut dengan sikap papa nya yang ingin menampar nya.
"Hikss... hikss... Papa brani mau nampar anak papa demi membela mereka... Papa jahat" triak elena.
" kalau tau papa kaya gini, lebih baik elena pergi nyusul bunda" ancam elena pada papa nya. Sambil menangis lantas hendry langsung minta maaf sama elena.
"Maaf sayang maafin papa, papa cuman refleks " ucap hendry, sambil memeluk anak nya namun elen mendorong tubuh hendry "papa jahat... Elen benci papa" bentak elena, smbil berlari menuju tangga dan kekamar nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALFAHRI
Teen FictionAlfahri Zayyan Vareza, anak pemilik sekolah SMA Mega Pelita Bangsa, dia itu berparas, tamvan, tinggi, cool, manja, ketua gengs motor ALVASKAR, dia di jodohkaan kedua orang tua nya. "Apa di jodohin"Alfahri menatap kedua orang tua karna terkejut. " n...