01

1K 122 9
                                    

Happy reading 💚💚

Pagi di hari pertama musim semi terasa begitu indah,  bunga-bunga musim semi sudah mulai bermekaran menciptakan keindahan bagi siapa saja yang melihatnya. Disebuah rumah yang begitu sederhana terlihat seorang gadis cantik tengah bersiap untuk pergi bekerja. Gadis cantik itu bernama Kim Jennie. Pagi ini seperti biasa Jennie harus pergi berkerja di sebuah café dikawasan Myeongdong untuk menghidupi nenek dan juga adiknya. Kedua orang tua Jennie sudah lama meninggal dunia, meninggalkan dirinya dan adik perempuannya sendiri didunia ini. Saat ini Jennie menggantikan posisi sang nenek sebagai tulang punggung keluraga karena usia sang nenek yang sudah tua. Jennie harus bekerja keras agar bisa menghidupi nenek dan adik perempuannya yang tengah sakit.

Jennie dari usia muda sudah mulai bekerja keras, dia tidak hanya bekerja di satu tempat saja. Dia bekerja part time di beberapa tempat. Itu semua dia lakukan untuk bisa bertahan hidup dan juga untuk biaya pengobatan sang adik yang mengidap penyakit jantung. Jennie sama sekali tak pernah mengeluh dengan kehidupannya, dia selalu berusaha tersenyum dan kuat didepan keluarganya. Karena bagaimanapun saat ini dialah tulang punggung keluarga.

“Selamat pagi Nenek.” Sapa Jennie saat sudah keluar dari kamarnya.

Sang Nenek tersenyum melihat Jennie keluar dari kamarnya sudah siap untuk pergi bekerja. “Pagi Jennie, marilah sarapan dulu sebelum kamu berangkat.”

Jennie pun tersenyum lalu duduk dilantai bersama sang nenek untuk makan. Sang nenek sudah menyiapkan beberapa makanan untuk sarapan di pagi ini.

“Ella belum bangun Nek?” tanya Jennie saat tak melihat Ella.

“Tadi dia merasakan sakit didadanya, obatnya sudah habis. Jadi tadi Nenek minta Ella untuk beristirahat.” Jawab Nenek Kim.

“Jennie mau lihat Ella terlebih dahulu Nek.” Ucap Jennie merasa khawatir dengan keadaan adiknya.

“Lebih baik kau sarapan dahulu, Ella baru saja istirahat.” Ucap Nenek Kim.

Jennie pun menurut mengurungkan niatnya untuk melihat keadaan Ella. Sungguh dia sangat mengkhawatirkan keadaan adiknya. Sejak kecil kondisi jantung Ella sudah tidak baik membuat adiknya itu harus bergantung pada obat-obatan. Jennie tidak akan sanggup jika harus kehilangan Ella karena gadis kecil itu adalah satu-satunya adik yang dia miliki.  Orang tua mereka sudah menitipkan Ella untuk Jennie jaga, jadi sebisa mungkin dia akan berkerja keras demi kesembuhan Ella.

Setelah selesai sarapan dan sebelum pergi bekerja, Jennie menyempatkan untuk melihat kondisi Ella. Adiknya itu masih terlelap tidur. Jennie mendekatkan dirinya lalu duduk disamping Ella, merapatkan selimut agar adiknya itu tidak merasa kedinginan. Jennie memperhatikan wajah Ella, dia merasa sangat khawatir melihat kondisi Ella setiap harinya. Obat-obatan yang selama ini Ella konsumsi itu hanya bisa untuk meredakan rasa sakitnya saja jalan satu-satunya agar Ella bisa sembuh hanya dengan melakukan operasi sedang biaya operasi itu sangatlah mahal. Jennie belum bisa mengumpulkan uang itu sehingga sampai saat ini Ella belum bisa melakukan operasi.

“Maafin kakak Ella, kakak belum bisa mengumpulkan uang untuk kamu operasi. Tapi Kak Jennie janji akan lebih giat bekerja agar kamu bisa secepatnya melakukan operasi.” Ucap Jennie menggenggam tangan Ella “Kamu harus tetap bertahan untuk selalu menemani kakak.” Lanjut Jennie.

****

Lunar Group Building

Seorang pria dengan perawakan tubuh yang sangat proposional di tunjang dengan paras wajahnya yang sangat tampan tengah menatap pemandangan kota Seoul dari gedung pencakar langit miliknya. Pria tampan berusia 29 tahun itu bernama Lee Taeyong, seorang CEO muda yang sangat berpengaruh dalam kemajuan perekonomian Korea. Pria yang akrab disapa Taeyong itu merupakan anak tunggal dari pasangan Lee Donghae dan Tiffany Hwang. Seorang pengusaha dan desaigner yang sangat sukses.

SURROGATE MOM || JENYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang