Happy reading 💚💚
"Sayang, kau kenapa?" Tanya Yuta pada sang kekasih Jisoo, pasalnya sedari tadi kekasihnya itu hanya diam saja.
Pagi ini Yuta tengah menikmati waktu liburnya bersama sang kekasih, dan mereka kini tengah duduk berdua sambil menonton film disofa ruang tamu rumah Jisoo. Yuta penasaran kenapa kekasihnya itu sedari tadi hanya diam saja padahal film yang tengah mereka tonton adalah film favorit Jisoo.
"Aku sedang memikirkan Jennie." Jawab Jisoo lirih, meskipun mereka selalu berbagi kabar tetapi entah mengapa dirinya selalu mengkhawatirkan keadaan sahabatnya itu.
Yuta mengulum senyum lalu membawa Jisoo untuk bersandar dibahunya, "Kau tenang saja, Jennie baik-baik saja. Jadi kau tak perlu mengkhawatirkan keadaannya."
"Apa benar dia baik-baik saja?" Tanya Jisoo pada Yuta.
"Iya dia baik-baik saja, jadi kau tidak perlu khawatir." Jawab Yuta mencoba menenangkan Jisoo lagi. "Sepertinya mereka sudah melakukannya." Lanjut Yuta.
"Apa maksudmu?" Tanya Jisoo tak mengerti.
"Iya sepertinya mereka sudah melakukan hubungan itu, saat pagi aku datang ke rumah Sajangnim untuk membangunkannya Jennie mengatakan jika Sajangnim tertidur dikamarnya. Dan aku juga melihat ada tanda merah di leher Jennie." Jelas Yuta.
"Terus apa Jennie baik-baik saja?" Tanya Jisoo yang kini sudah melepaskan pelukan Yuta, lalu duduk menghadap pria itu.
"Jennie baik-baik saja sayang, kau ini hanya terlalu mengkhawatirkannya." Ucap Yuta tersenyum sambil menggenggam tangan Jisoo.
"Iya mungkin saja dia merasa sakit, itu adalah hal pertama untuk Jennie. Aku takut Taeyong akan berbuat kasar pada Jennie." Ucap Jisoo khawatir.
Yuta menghela nafas lalu tersenyum, "Kau tenang saja sayang, Taeyong tidak akan berbuat kasar pada Jennie seperti apa yang kau pikirkan."
"Bagaimana kau bisa berfikiran Taeyong tidak akan berbuat kasar pada Jennie?" Tanya Jisoo pada Yuta.
"Aku sudah lama mengenal Taeyong, dia tidak akan pernah berbuat kasar pada perempuan. Jika memang Taeyong berbuat kasar pada Jennie, pagi itu pasti aku kan melihat mata Jennie sembab, nyatanya aku tidak melihat itu. Jadi aku bisa pastikan Taeyong tidak akan berbuat kasar pada Jennie." Jelas Yuta. "Jika kau tidak percaya denganku, kau bisa menanyakannya langsung pada Jennie." Lanjut Yuta, dia tak mau membuat kekasihnya itu terus berfikiran buruk.
Jisoo terdiam sejenak, sepertinya ucapan Yuta benar dari pada dirinya terus berfikiran buruk lebih baik dirinya menghubungi dan menanyakan langsung pada Jennie.
"Iya kau benar sayang, lebih baik aku menelpon dan menanyakan langsung pada Jennie." Ucap Jisoo tersenyum.
"Lebih baik memang seperti itu. Jadi apa sekarang kita bisa melanjutkan menonton filmnya?" Tanya Yuta sambil tersenyum.
Jisoo tersenyum lalu menyandarkan tubuhnya di dada Yuta, "Ayo."
Mereka berdua pun kembali melanjutkan menonton film yang sempat terganggu karena kekhawatiran Jisoo terhadap Jennie.
Jennie membawa sebuah nampan berisi kopi hangat yang akan dia berikan pada Taeyong, Jennie berjalan menaiki tangga menuju ruang perpustakaan. Taeyong tengah mengerjakan beberapa pekerjaannya disana. Jennie membuka pintu ruang perpustakaan saat dirinya sudah berada didepan ruangan itu.
Saat Jennie sudah masuk keruang perpustakaan Jennie langsung memberikan kopi hangat itu pada Taeyong. "Tuan Taeyong ini kopinya."
"Kenapa kau lagi yang membawakannya, dimana bibi Kang?" Tanya Taeyong pada Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
SURROGATE MOM || JENYONG
Fanfiction"Aku mohon jangan pisahkan aku dengan anakku." lirih Jennie sambil memegang perutnya. "Kau tidak bisa egois Jennie, aku ayahnya sejak awal kau sudah berjanji akan memberikan anak itu padaku." ucap Taeyong dengan ekpresi marahnya. "Sejak awal aku mem...