04

646 106 19
                                    

Happy reading 💚💚

Sesuai perintah Taeyong pagi ini Yuta membawa Jennie untuk datang ke rumah bosnya itu. Yuta tidak tau pasti apa yang akan bosnya itu tanyakan atau lakukan pada Jennie. Yuta hanya menjalankan perintah dari Taeyong yang semalam menelponnya. Dan saat ini mobil milik Yuta sudah memasuki halaman luas rumah mewah Taeyong.

“Kita sudah sampai, ayo kita turun” Ucap Yuta pada Jennie yang jika Yuta lihat dari raut wajah gadis itu terlihat tengah gugup.

“Ah iya.” Jennie yang memang sedari  tadi merasa sangat gugup terkejut saat Yuta mengatakan bahwa mereka sudah sampai dirumah Taeyong bosnya Yuta.

Dan saat Jennie sudah turun dari mobil Yuta, Jennie melihat rumah yang sangat megah dengan halamannya yang sangat luas dan terdapat air mancur di tengah halaman luas itu. Perasaan gugup Jennie semakin menjadi saat Yuta mengajaknya masuk kedalam rumah itu.

Kemarin malam Yuta menelponnya, pria itu mengatakan jika Taeyong ingin bertemu dengannya sebelum pria itu menyetujui permintaannya untuk mendapatkan uang ‘bayaran’ terlebih dahulu. Jennie pun menyetujuinya dan berakhirlah sekarang dirinya berada di rumah Taeyong bersama Yuta.

Yuta terlebih dahulu memencet bel, hingga tak lama pintu besar itu terbuka menampilkan sosok wanita paruh baya . “Selamat pagi Bibi Kang, apa Tuan Taeyong ada dirumah?” Tanya Yuta saat melihat Bibi Kang yang membukakannya pintu.

“Selamat pagi Tuan Yuta, iya Tuan Taeyong ada dirumah, tadi Tuan Taeyong pesan jika Tuan Yuta sudah datang diminta untuk langsung masuk ke ruang kerjanya.” Jawab Bibi Kang.

“Baiklah kalau begitu saya akan langsung menemui Tuan Taeyong.” Yuta pun masuk lalu mengajak Jennie untuk menemui Taeyong yang  sudah menunggunya di ruang kerja.

Bibi Kang yang masih berdiri di depan pintu memandangi sosok gadis yang datang bersama Yuta, dia bertanya-tanya siapakan gadis itu? Apakah gadis itu yang akan memberikan anak untuk Tuan mudanya? Bibi Kang sudah mendengar semuanya dari Tiffany saat Nyonya besarnya itu menceritakan keluh kesahnya tentang keinginan putranya yang menginginkan seorang anak tanpa adanya ikatan pernikahan.  Bibi Kang semakin bertanya-tanya tentang siapa gadis itu, karena gadis itulah wanita pertama yang datang untuk menemui Taeyong dirumah ini. Sepertinya dia harus menelpon Nyonya besarnya untuk menceritakan ini semua, karena Tiffany sudah berpesan padanya untuk selalu mengawasi tingkah laku putra semata wayangnya.

Yuta mengetuk pintu ruang kerja Taeyong dan saat dia mendengar suara deheman dari bosnya itu, Yuta langsung membuka pintu ruang kerja Taeyong lalu melangkah masuk kedalam ruang kerja Taeyong bersama Jennie.

“Selamat pagi Sajangnim.” Sapa sopan Yuta saat sudah masuk keruang kerja Taeyong.

Taeyong langsung menghentikan atensinya dari laptop saat mendengar suara Yuta, “Selamat pagi.”

Saat Taeyong sudah melihat Yuta, perhatian Taeyong saat ini tertuju pada sosok gadis yang berdiri disamping Yuta, apa ini Kim Jennie? Menurut Taeyong gadis itu cukup cantik, rambutnya lurus dan panjang, kulitnya juga putih dan postur tubuhnya juga tinggi.

Jennie yang sedari datang kerumah besar milik Taeyong merasa sangat gugup, sekarang semakin terasa gugupnya saat dirinya sudah bertemu dengan Taeyong. Jennie tadi sempat bersitatap dengan Taeyong. Jennie merasa sedikit takut saat melihat sorot tajam mata Taeyong, dan membuatnya kini hanya bisa menundukan kepalanya.

“Ini Kim Jennie.” Ucap Yuta memperkenalkan Jennie pada bosnya.

“Tolong tinggalkan kami berdua.” Perintah Taeyong pada Yuta.

Yuta yang mendengar perintah itu keluar dari mulut Taeyong merasa bingung, haruskah dia meninggalkan Jennie bersama Taeyong? Yuta merasa kasihan pada Jennie yang sedari tadi masih saja terlihat gugup.

SURROGATE MOM || JENYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang