Happy reading 💚💚
Pagi ini setelah selesai sarapan, Jennie memilih untuk duduk di taman belakang mansion Taeyong. Kini dirinya benar-benar dilarang untuk membantu pekerjaan rumah Bibi Kang. Bibi Kang juga sudah menolak ketika Jennie memohon untuk bisa membantu pekerjaan rumah wanita paruh baya itu. Itu semua karena Taeyonglah yang melarangnya, Jennie hanya diminta untuk beristirahat dan tidak boleh kecapean. Hingga akhirnya kini Jennie tidak tau harus melakukan apa ketika dirinya sudah selesai sarapan.
Pagi tadi juga Jennie hanya sarapan seorang diri, karena Taeyong sudah berangkat kerja lebih pagi dari biasanya. Menurut Bibi Kang itu semua karena Taeyong harus pergi menghadiri rapat diluar kota. Hari ini juga Nyonya Tiffany tidak ada kabar akan datang kemansion, biasanya Nyonya Tiffany akan memberinya kabar jika akan datang ke mansion. Jennie sangat senang sekali jika bertemu dengan Nyonya Tiffany, dirinya merasa seperti tengah berbicara dengan ibunya. Jennie merasa seperti merasakan kasih sayang seorang ibu dari Nyonya Tiffany, meskipun terkadang Jennie sadar semua perhatian yang wanita itu berikan padanya karena saat ini dirinya tengah mengandung cucunya.
"Kamu beruntung sekali bisa mendapatkan kasih sayang dari orang-orang yang mencintaimu." ucap Jennie berbicara dengan bayi yang ada didalam kandunganya.
"Permisi Nona Jennie." ucap Bibi Kang yang kini sudah berdiri disamping Jennie.
"Iya ada apa Bi?"
"Tadi pagi sebelum Tuan Taeyong pergi kerja, Tuan Taeyong sempat menitip pesan kepada saya bahwa nanti akan ada supir yang mau membawa Non Jennie jalan-jalan. Dan kebetulan supirnya sekarang sudah menunggu didepan." ucap Bibi Kang menyampaikan pesan yang tadi pagi Taeyong berikan padanya.
"Membawaku jalan-jalan kemana Bi? Bukankah Tuan Taeyong melarangku untuk tidak keluar dari rumah?" tanya Jennie penasaran karena setau Jennie Taeyong tidak mengizinkannya untuk keluar dari rumah.
"Saya juga tidak tau Non, Tuan Taeyong hanya berpesan seperti itu kepada saya." Jawab Bibi Kang. "Mari Non supirnya sudah menunggu diluar." lanjut Bibi Kang mengajak Jennie untuk menemui supir yang akan mengantar Jennie.
Jennie pun melangkah mengikuti Bibi Kang keluar rumah, dan saat sudah didepan Jennie bisa melihat seorang pria muda yang sudah menunggu didepan mobil.
"Ini supir Tuan Taeyong yang akan membawa Nona Jennie jalan-jalan, namanya Hendery." Ucap Bibi Kang memperkenalkan supir pribadi Taeyong kepada Jennie.
"Silahkan masuk Non." Ucap Hendery dengan sopan membukakan pintu untuk Jennie. Jennie mengulum senyum lalu masuk kedalam mobil Taeyong.
"Hati-hati ya dery bawa mobilnya, Nona Jennie sedang hamil." Pesan Bibi Kang pada Hendery.
"Baik Bi, tenang saja. Kalau begitu aku pergi dulu." Ucap Hendery yang langsung berjalan menuju kursi kemudi. Dan tak berapa lama mobil mewah milik Taeyong sudah keluar dari halaman luas mansion milik Taeyong.
Jennie tidak tau kemana Hendery akan membawanya pergi, tadi dirinya sempat bertanya tetapi Hendery hanya menjawab bahwa nanti Jennie akan tau dengan sendirinya. Mobil telah melaju kurang lebih hampir setengah jam perjalanan, dan Jennie sangat hafal jalan yang kini tengah dia lewati. Ini adalah jalan menuju rumahnya. Tetapi untuk apa Hendery membawanya kesini apakah Hendery akan membawanya untuk pulang kerumah?
Benar dugaan Jennie, Hendery melajukan mobil menuju kearah rumahnya. Dan tak lama mobil itu berhenti tak jauh dari rumahnya.
"Kenapa kita berhenti disini?" Tanya Jennie pada Hendery.
KAMU SEDANG MEMBACA
SURROGATE MOM || JENYONG
Fanfiction"Aku mohon jangan pisahkan aku dengan anakku." lirih Jennie sambil memegang perutnya. "Kau tidak bisa egois Jennie, aku ayahnya sejak awal kau sudah berjanji akan memberikan anak itu padaku." ucap Taeyong dengan ekpresi marahnya. "Sejak awal aku mem...