Happy reading 💚💚
Taeyong melepaskan tautan tubuh mereka dan menjauh dari Jennie, bermaksud untuk kembali ke kamarnya, tetapi tubuhnya terlalu lelah untuk berjalan ataupun berdiri dari tempat tidur, karena itu Taeyong memutuskan untuk membaringkan dirinya sejenak ditempat tidur itu. Taeyong berbaring menelungkup dengan kepala memandangi wajah Jennie. matanya pelan-pelan terpejam dan tertidur detik berikutnya.
Jennie menoleh kearah Taeyong yang berada disebelahnya sambil menarik selimut untuk menutupi tubuhnya, setelah memastikan Taeyong memang tertidur, Jennie beranjak dari tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi mengabaikan rasa ngilu di daerah kewanitaanya, Jennie membersihkan dirinya dengan air hangat, mengelap bagian-bagian tubuhnya yang terkena cairan tidak berwarna dan juga noda merah yang menandakan bahwa keperawananya telah hilang.
Jadi ini sudah selesai? dirinya sudah tidak gadis lagi, Jennie perlahan mendudukkan diri di toilet duduk, memandangi dirinya dari cermin besar yang berada didepannya. Airmata bergulir turun dipipinya menerima kenyataan itu. Dia sudah tidak gadis lagi, pikiran itu terus melayang-layang dikepalanya, ia sudah benar-benar melakukannya. Setelah ini Jennie akan hamil dan mengandung selama sembilan bulan, melahirkan dan akhirnya pergi meninggalkan bayinya dan juga Taeyong.
Jennie menoleh kearah pintu yang menghubungkannya dengan pria itu. dia tidak pernah tahu bahwa Taeyong bisa selembut itu memperlakukannya, mungkinkah karena ini adalah pengalaman pertamanya? Jennie mengusap airmata dipipinya, meskipun dia harus kehilangan keperawananya Jennie tetap bersyukur karena ini tidak seperti yang dia bayangakan sebelumnya, awalnya memang terasa sakit tapi setelahnya Taeyong membawanya kesurga yang tidak pernah dia datangi sebelumnya. dan Jennie merasa bersyukur bahwa Taeyonglah yang pertama untuknya, karena pria itu begitu lembut dan tidak memaksanya.
Jennie menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan. Akhirnya setelah ini semua terjadi dia hanya tinggal menunggu dirinya hamil.
******
Keesokan paginya Jennie bangun pagi-pagi sekali, ini bukanlah kebiasaan Jennie untuk bangun pagi, tapi ada sesuatu yang mengganggunya hingga dia harus bangun lebih pagi. Hari sudah menunjukkan pukul enam pagi dan Taeyong belum juga bangun. Jennie sedang berdiri disisi tempat tidur memandangi sosok Taeyong yang bagian punggungnya tertutupi oleh selimut, tadi ketika Jennie bangun dia dikejutkan dengan penampilan pria itu yang masih telanjang, cepat-cepat Jennie menyelimuti Taeyong lalu mandi. Setelah mandi Taeyong tetap belum bangun dari tidurnya.
Jennie berniat untuk membangunkan Taeyong, karena mungkin pria itu harus bersiap untuk pergi ke kantor, tapi saat melihat wajah Taeyong yang tengah tertidur membuat Jennie tidak tega untuk membangunkannya. Wajah tidur Taeyong terlihat begitu damai berbeda sekali saat pria itu saat terbangun yang terkadang selalu memasang wajah dingin dan tegas.
Akhirnya Jennie memutuskan untuk keluar dari kamarnya, mungkin dirinya harus membiarkan Taeyong tidur sebentar lagi dan akan membangunkannya nanti. Saat Jennie sudah menuruni anak tangga untuk pergi ke dapur, pada anak tangga terakhir dirinya tak sengaja berpapasan dengan Yuta. Jennie merasa sangat terkejut saat melihat Yuta sudah ada dirumah Taeyong sepagi ini.
"Yuta." sapa Jennie saat sudah berdiri di hadapan Yuta.
"Jennie, kau sudah bangun?" Tanya Yuta saat melihat Jennie yang ternyata sudah bangun.
"Ah, iya aku baru saja bangun. Sedang apa kau disini?" Tanya Jennie pada Yuta.
"Ouh, aku harus membangunkan Tuan Taeyong, karena pagi ini kami harus pergi ke luar negeri." Jawab Yuta mengatakan tujuannya datang ke rumah Taeyong di pagi hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SURROGATE MOM || JENYONG
Fanfiction"Aku mohon jangan pisahkan aku dengan anakku." lirih Jennie sambil memegang perutnya. "Kau tidak bisa egois Jennie, aku ayahnya sejak awal kau sudah berjanji akan memberikan anak itu padaku." ucap Taeyong dengan ekpresi marahnya. "Sejak awal aku mem...