Happy reading 💚💚
Pagi ini sebelum Yuta pergi ke kantor pria itu datang ke café tempat kekasihnya bekerja untuk bertemu dengan Jennie. Tujuan pria itu datang ke café adalah untuk memastikan ucapan Jennie saat menelpon dirinya kemarin malam.
Yuta cukup terkejut saat menerima telepon dari Jennie yang mengatakan jika gadis itu mau menerima tawaran pekerjaan yang dirinya tawaran kemarin pada gadis itu. Meskipun Yuta tau jelas alasan gadis itu mau menerima tawaran pekerjaan darinya, tetapi Yuta ingin sekali lagi memastikan keputusan dan kesiapan gadis itu. Hingga kini akhirnya mereka bertiga sudah duduk bersama dicafe.
“Jennie, apa kau benar-benar serius mau menerima tawaranku kemarin?” Tanya Yuta memastikan lagi.
“Iya aku serius Yuta, aku benar-benar membutuhkan uang untuk biaya operasi Ella.” Ucap Jennie tegas, dia sudah benar-benar yakin menerima tawaran pekerjaan dari Yuta.
“Jennie, apa kau tidak mau berusaha mencari pekerjaan lain. Kau pasti tau kan akibat apa yang akan kau dapatkan jika kau menerima pekerjaan ini.” Ucap Jisoo berusaha mengubah keputusan Jennie. Jisoo tidak mau sahabatnya itu akan menyesal nantinya jika mengambil keputusan ini, meskipun Jisoo sangat tau saat ini Jennie benar-benar membutuhkan uang untuk operasi Ella.
“Jika saja aku bisa melakukan itu, pasti akan aku lakukan. Saat ini Ella sedang dirawat di ruang sakit, dokter bilang kondisi jantung Ella sudah sangat parah dan harus segera melakukan tindakan operasi. Aku bingung harus bagaimana bisa mendapatkan uang dengan cepat untuk biaya operasi Ella. Aku fikir hanya dengan menerima tawaran pekerjaan dari Yuta caraku bisa mendapatkan banyak uang untuk operasi Ella.” Jennie menjelaskan mengapa akhirnya dia mau menerima tawaran pekerjaan dari Yuta, dia sudah memikirkan ini dengan sangat matang dan Jennie sudah sangat yakin dengan keputusannya meskipun dia tau resiko apa yang akan dia terima jika dirinya menerima tawaran pekerjaan itu.
“Maafkan aku Jennie, aku tidak tau kondisi Ella saat ini.” Ucap Jisoo langsung memeluk Jennie, dia ingin memberikan kekuatan untuk Jennie agar sahabatnya itu bisa melewati semua masalah yang sedang sahabatnya itu hadapi.
Yuta merasa kasihan melihat kondisi Jennie, dia juga tidak bisa berbuat apa-apa. “Baiklah jika kau memang sudah yakin dengan keputusanmu maka aku akan menyampaikan langsung pada bosku.”
“Yuta, apa boleh aku meminta satu permintaan?” Tanya Jennie pada Yuta.
“Permintaan apa Jennie?”
“Bisakah jika aku meminta bayaranku terlebih dahulu untuk biaya operasi Ella? Aku janji aku tidak akan kabur.” Ucap Jennie menyampaikan permintaannya.
Yuta terdiam sejenak sebelum akhirnya dia berbicara “Baiklah akan aku coba sampaikan pada bosku.”
“Terima kasih Yuta.” Ucap Jennie tersenyum, dia berharap semoga bosnya Yuta mau mengabulkan permintaannya.
******
“Kapan produk terbaru kita bisa launching dipasaran.” Tanya Taeyong pada manager marketing diperusahaannya.
“Jika tidak ada kendala minggu depan produk kita sudah bisa dilaunching dipasaran.” Jawab manager marketing itu.
“Baguslah, kau pastikan sekali lagi agar tidak ada masalah saat nanti kita melaunching produk ini.” Perintah Taeyong pada manager itu, dia tidak ingin ada masalah saat proses launching produk terbaru dari perusahaannya.
“Baik sajangnim, akan saya pastikan tidak akan ada masalah.”
“Baguslah, sekarang kau boleh pergi.”
“Baik sajangnim, kalau begitu saya permisi.” Manager marketing itu pun berjalan keluar dari ruangan Taeyong untuk kembali ke ruang kerjanya.
Sesaat setelah manager marketing itu keluar, pintu ruang kerja Taeyong terbuka menampilkan sosok Yuta yang masuk ke ruang kerja Taeyong.
KAMU SEDANG MEMBACA
SURROGATE MOM || JENYONG
Fanfic"Aku mohon jangan pisahkan aku dengan anakku." lirih Jennie sambil memegang perutnya. "Kau tidak bisa egois Jennie, aku ayahnya sejak awal kau sudah berjanji akan memberikan anak itu padaku." ucap Taeyong dengan ekpresi marahnya. "Sejak awal aku mem...