Happy reading 💚💚
Penampilan Jennie pagi ini terlihat begitu cantik menggunakan dress berwarna biru muda dengan rambutnya yang dia biarkan tergerai. Kehamilannya saat ini sudah memasuki trisemester kedua sehingga dia sudah melewati masa-masa mualnya dipagi hari. Seperti kegiatannya di pagi hari yang selalu menyiapkan sarapan untuk Taeyong, kini Jennie tengah menyiapkan sarapan pagi di meja makan. Meskipun Bibi Kang melarang Jennie untuk membantu pekerjaannya, tapi Jennie memaksa untuk tetap bisa membantu menyiapkan sarapan karena bagi jadi kegiatan itu tidak terlalu memberatkannya. Dan berakhirlah kini setiap pagi Jennielah yang selalu menyiapkan sarapan dimeja makan.
Jennie tersenyum saat melihat semua menu makanan sudah tersaji dimeja makan, dan saat Jennie menoleh kearah tangga dia melihat Taeyong juga sudah turun dan berjalan menuju meja makan. Jennie hanya terdiam ditempatnya, dirinya selalu terpesona melihat penampilan Taeyong yang terlihat begitu tampan bak pangeran di zaman yunani. Jennie selalu berfikir jika anak didalam kandungannya berjenis kelamin laki-laki pasti paras wajahnya akan sama tampannya dengan Taeyong.
"Selamat pagi Jennie." sapa Taeyong saat sudah berdiri diruang makan.
Jennie terbangun dari lamunannya, "Selamat pagi Tuan."
Jennie melihat dasi yang masih menggantung dileher Taeyong, perempuan itu berjalan sedikit kearah Taeyong lalu memasangkan dasi seperti biasanya. Sudah kebiasaan Jennie memasangkan dasi untuk Taeyong, dan Taeyong juga sudah terbiasa keluar dari kamar dalam keadaan dasi belum terpasang. Sejak pertama kali Jennie dengan begitu berani memasangkan dasi untuknya Taeyong mulai terbiasa dengan Jennie yang memasangkan dasinya setiap dia akan pergi ke kantor.
"Sudah selesai." Ucap Jennie saat melihat dasi Taeyong yang sudah tersimpul dengan rapi.
"Terima kasih." Ucap Taeyong lalu duduk di kursinya.
"Tuan ingin makan apa?" Tanya Jennie pada Taeyong.
"Aku mau sarapan roti dengan selai strawberry." Jawab Taeyong mengatakan sarapan yang ingin dimakannya.
Jennie pun mengambil dua lembar roti lalu mengoleskan selai strawberry pada salah satu rotinya, dan setelah selesai Jennie memberikannya pada Taeyong. Jennie juga menyiapkan secangkir kopi hangat untuk Taeyong.
"Kau juga harus sarapan." Titah Taeyong menyuruh Jennie untuk ikut sarapan bersamanya. Jennie hanya mengangguk lalu mengambil nasi goreng buatan Bibi Kang sebagai menu sarapan paginya hari ini. Jennie merasa senang akhirnya dia kini bisa memakan makanan lain selain biskuit asin.
"Jennie, boleh aku bertanya sesuatu?" Tanya Taeyong pada Jennie.
Jennie menganggukan kepalanya, "Boleh Tuan, silahkan."
"Apa selama masa kahamilanmu ini kau tidak menginginkan sesuatu? Maksudku biasanya perempuan hamil selalu mengalami masa mengidam menginginkan sesutau, apa kau tidak mengalami itu?" itulah pertanyaan yang ingin Taeyong tanyakan pada Jennie. Taeyong sendiri selalu bertanya-tanya apakah Jennie mengalami masa mengidam seperti perempuan hamil lainnya, karena selama ini Taeyong tak melihat Jennie menginginkan sesuatu.
Jennie terdiam sejenak, sebenarnya selama ini dia sudah mengalami masa mengidam, hanya saja selama ini Nyonya Tiffany lah yang selalu mengabulkan semua keinginannya. Tetapi Jennie tak pernah mengatakannya pada Taeyong, karena Jennie merasa tak enak jika harus memintanya langsung pada Taeyong.
"Sebenarnya selama ini saya sudah beberapa kali mengidam, tapi Nyonya Tiffany yang selalu tau dan mengabulkannya." Ucap Jennie.
"Kenapa kau hanya memberitahu Bunda, aku ayahnya seharusnya kau mengatakan padaku apa yang bayiku inginkan." Ucap Taeyong tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
SURROGATE MOM || JENYONG
Fanfiction"Aku mohon jangan pisahkan aku dengan anakku." lirih Jennie sambil memegang perutnya. "Kau tidak bisa egois Jennie, aku ayahnya sejak awal kau sudah berjanji akan memberikan anak itu padaku." ucap Taeyong dengan ekpresi marahnya. "Sejak awal aku mem...