Happy reading 💚💚
Pagi ini Jennie bangun lebih awal, dia berniat untuk membantu pekerjaan Bibi Kang, dia tidak mau berdiam diri saja. Dan saat ini dirinya tengah menyiapkan sarapan pagi untuk Taeyong. Menurut Bibi Kang Taeyong selalu menyempatkan sarapan pagi sebelum dirinya berangkat ke kantor. Jika Jennie lihat menu sarapan pria itu tidak terlalu rumit hanya roti dengan beberapa selai, dan juga secangkir kopi.
Jennie sudah selesai menata roti, selai dan juga secangkir kopi di meja makan. Dan saat dirinya akan kembali menuju dapur, dia melihat Taeyong turun dari tangga dan sudah siap dengan pakaian kantor.
“Selamat pagi Tuan Taeyong.” Sapa Jennie sopan saat melihat Taeyong melangkahkan kakinya menuju ruang makan.
“Selamat pagi.” Jawab Taeyong dengan ekspresi dingin andalannya.
“Saya sudah menyiapkan sarapan pagi untuk anda.” Ucap Jennie menunjukan menu sarapan pagi untuk pria itu.
“Dimana Bibi Kang?” tanya Taeyong karena tidak melihat pelayan rumah tangganya yang biasa menyiapkan sarapan pagi untuk dirinya.
“Bibi Kang sedang melakukan pekerjaan lain dibelakang.” Jawab Jennie.
“Kau berada disini bukan aku pekerjakan sebagai pelayan rumah tangga, jadi kau tidak perlu menyiapkan sarapan pagi untukku. Biarkan Bibi Kang yang menyiapkannya.” Ucap Taeyong tegas.
Jennie yang mendengar ucapan Taeyong sedikit merasa takut, karena tadi dirinya sekilas melihat tatapan tajam mata Taeyong. “Maafkan saya Tuan, saya hanya ingin membantu pekerjaan Bibi Kang saja, saya tidak tau harus melakukan hal apa dirumah sebesar ini.”
“Kau bisa membaca majalah atau apa. Aku tidak mau kau kelelahan dan membuat kondisimu tidak fit.” Ucap Taeyong.
Hati Jennie sedikit menghangat mendengar ucapan Taeyong, tapi seketika dirinya sadar Taeyong mengkhawatirkan kesehatannya tentu saja demi menjaga kondisi tubuhnya agar fit untuk mengandung anak pria itu.
“Sekali lagi saya minta maaf.” Ucap Jennie meminta maaf.
“Aku tidak bisa sarapan dirumah, karena aku ada rapat penting dikantor pagi ini. Kau sarapan sendiri saja.” Ucap Taeyong lalu melangkah pergi meninggalkan Jennie, karena dirinya harus buru-buru ke kantor.
Jennie menatap punggung Taeyong yang kini sudah menghilang dibalik pintu. Tiba-tiba saja Jennie teringat kejadian semalam, kejadian dimana Taeyong dengan tanpa aba-aba mencium bibirnya. Pria itu memang hanya menempelkan bibirnya saja tanpa melakukan hal lebih, tapi hal itu berimbas sangat dahsyat untuk kondisi jantungnya. Karena bagaimanapun ciuman tadi malam itu adalah ciuman pertamanya, dan Taeyonglah yang sudah berhasil merebut ciuman itu.
Jennie menggelengkan kepalanya saat fikirannya sudah menjurus ke hal-hal lain, lalu dirinya memilih untuk menikmati sarapan paginya, dan akan kembali membantu pekerjaan Bibi Kang. Dia akan melakukan itu diam-diam tanpa ketahuan oleh Taeyong.
*****
At Lunar Group Building
Taeyong menyandarkan kepalanya disandaran kursi kebesarannya. Dirinya baru selesai rapat bersama klien penting dari Jepang yang akan bekerja sama dengan perusahaannya. Dia memijat kepalanya yang terasa pening. Ketika dirinya menutup mata, bayangan kejadian semalam dimana dirinya tiba-tiba mencium Jennie muncul difikirannya.
Taeyong tak tau mengapa, dirinya bisa lepas kendali saat melihat bibi ranum Jennie. Saat bibirnya dan bibir Jennie saling menempel, Taeyong bisa merasakan rasa manis dari bibir Jennie. Taeyong memang tak melakukan hal lebih dia hanya menempelkan bibirnya saja. Dia langsung tersadar saat bibirnya akan melumat bibir ranum Jennie, dan langsung melepaskan kontak tubuh mereka. Tanpa kata Taeyong langsung meninggalkan Jennie sendiri yang masih terdiam setelah mendapat ciuman dari dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SURROGATE MOM || JENYONG
Fanfiction"Aku mohon jangan pisahkan aku dengan anakku." lirih Jennie sambil memegang perutnya. "Kau tidak bisa egois Jennie, aku ayahnya sejak awal kau sudah berjanji akan memberikan anak itu padaku." ucap Taeyong dengan ekpresi marahnya. "Sejak awal aku mem...