BUKAN LAPAR BIASA

2.6K 174 5
                                    

Ashel benar-benar pusing bagaimana caranya menghadapi sifat aldo sekarang, jujur dia geli, bingung tapi juga penasaran sejak dia dan aldo sudah melakukan hal itu, dia jadi merasa aldo sangat berubah.

Ashel juga takut aldo hanya sedang terbakar rasa hasrat saja, sehingga saat dia bosan aldo akan meninggalkan dirinya, sementara dirinya sudah terlanjur terikat pada sahabatnya itu.

Padahal dia tidak tau saja alasan aldo menikahi dirinya, bukan hanya karena rasa iba, namun juga karena ada perasaan, zean lah yang tau semua itu.

Sehingga dia nekat mencampurkan obat perangsang pada makanan mereka, zean ingin membantu saudara kembarnya itu untuk mendapatkan wanita yang dia cintai, walaupun akhirnya dia ingin digebuk oleh aldo.

"cel gue laper, bau parfum lo makin buat gue laper banget "ucap aldo dengan mata sayu karena hasrat, namun ashel tidak paham

"kan tadi baru makan do"

Ashel merasa aneh baru beberapa jam lalu mereka makan malam masa aldo sudah lapar lagi, apalagi aldo mulai menyandarkan kepalanya pada dada ashel dan menghirup dalam-dalam aroma tubuh ashel.

"bukan lapar yang itu cel, lapar yang satunya lagi, Lo mah kagak ngerti pala gue mulai pusing nih"

"lo lapar, kok pala lo yang pusing?"

"gue lapar tapi yang bisa bikin laparnya hilang cuman lo shel"

Aldo dengan frustasi mengacak-acak rambutnya, mata ashel melotot saat sadar kemana arah lapar aldo

"gak mau, sakit do gue gamau lagi"

"ayolah cel, gue janji bakal pelan-pelan gabakal sakit kok, lo tenang aja gue gabakal hilang kendali kayak yang pertama kali"

Aldo mulai meraih tangan ashel dan mencium tekapak tangannya lembut.
Melihat aldo yang begitu tersiksa akhirnya ashel setuju untuk menghilangkan rasa lapar aldo.

Seperti kata aldo kali ini tidak begitu sakit, sahabatnya itu begitu lembut dan hati-hati.

Mereka benar-benar tenggelam dapat merasakan rasa yang baru mereka kenal.
Terbang bersama-sama dalam indahnya penyatuan.

Ashel juga mengakui aldo begitu piawai dalam memberinya kenikmatan dunia, laki-laki itu benar-benar mampu membuat nya terbang keangkasa.

"gue takut lo bakal ninggalin gue setelah dapat semuanya do, gue takut itu cuma rasa penasaran dan nikmat sesaat aja "ucap ashel mengusap rambut lebat aldo yang tertidur pulas

Sahabatnya begitu damai dan tersenyum indah, laki-laki yang mau menjadi sahabatnya walaupun dia tau kondisi hidup ashel.

Dia yang begitu tulus membatu dirinya, bahkan sampai mengorbankan diri sendiri, aldo bersedia menikahi ashel agar terbebas dari keluarganya.

Dia yang tampa ragu mengatakan pada ayah ashel kalau dia akan menikahi ashel dan membawanya pergi dari rumah neraka itu.

Flasback on.

"saya yang akan menikahi ashel dan membayar semua hutang om, tapi dengan satu syarat kalian tidak boleh lagi menampilkan batang hidung kalian didepan ashel "ucap aldo dengan lantang saat melihat ashel bersujud didepan Abraham memohon agar tidak dinikahkan dengan Renternir yang ada kampung itu.

Ayahnya terlilit banyak hutang dan tidak bisa membayarnya, sehingga renternir itu meminta ashel supaya jadi istri keempat nya sebagai
penebus hutang.

"anak kecil bisa apa kamu? "tanya abraham begitu lantang, mengusungkan dadanya didepan aldo menantang sahabat putrinya yang dianggap sebagai pahlawan kesiangan.

"bisa bayar hutang om, kalau perlu kepala om saya bayarin juga "ucap aldo tampa gentar, dia begitu geram saat melihat kondisi ashel wajahnya begitu sembab, rambutnya kusut dan ada bekas tamparan di pipi sahabatnya.

"gak usah sombong kamu anak ingusan, emang sekaya apa kamu? "tanya abraham geram

"jauh lebih kaya dari om yang bisanya cuma berhutang dan tidak mampu bertanggung jawab kepada anaknya "ucap aldo tidak mau kalah

Setelah itu zean juga datang bersama kedua orang tuanya, shani langsung memeluk ashel dan membawanya dalam perlindungan seorang ibu yang lembut.

"kalian tidak usah ikut campur dengan urusan keluarga saya, pergi dari sini, pergi"

"kami tidak akan pergi, apalagi ini berurusan dengan sahabat putra saya" gracio angkat bicara, badannya yang tinggi besar membuat nyali abraham ciut, apalagi wajahnya yang terlihat marah.

Gracio tidak habis pikir ada seorang ayah yang begitu tega kepada anaknya sendiri hanya karena uang, masa depan putrinya akan hancur.

"kami yang akan membayar semua hutang bapak dan ashel akan menjadi bagian Keluarga kami "ucapnya dengan lantang

"ok, bawa saja anak tidak berguna itu"

"suatu saat penyesalan akan datang menghampiri anda "ucap gracio tegas

Ashel yang melihat ayahnya lebih memilih uang daripada dirinya benar-benar terluka, padahal selama ini dia sudah melakukan yang terbaik.

Dia tidak pernah meminta apapun selain kasih sayang, dia juga selalu menerima cacian dan makian dari ayahnya, sekarang dia dibuang layaknya sampah.

"kamu tenang aja ya sayang masih ada kami sekarang ashel sudah memjadi bagian dari keluarga ini" shani mengusap air mata ashel dengan lembut lalu membawanya pergi dari rumah neraka itu, gracio juga ikut menyusul.

Sebelum pergi aldo menendang jendela yang ada didekat pintu masuk hingga pecah, tidak memperdulikan makian dan teriakan pemilik rumah.

"nanggung "ucap zean kemudian menendang jendela sebelah kiri hingga pecah

Selain kehilangan seorang putri abraham juga kehilangan dua buah jendela rumahnya kerena tendangan si kembar.

Dari situlah awal mulanya perjanjian aldo dan ashel, mereka menikah karena kondisi ashel, ada satu lagi yang membuat ashel merasa pernikahan nya dengan aldo hanya karena kesepakatan adalah kondisi nenek/oma aldo yang sakit dan meminta cucu-cucnya untuk segera menikah.

Kebetulan ashel sangat dekat dengan oma aldo, oma nya juga sangat menyukain dan menyayangi ashel, sehingga dia tidak tau kalau ada maksud lain selain kesepakatan.

"cel kok lo nangis, gue bikin lo sakit ya "ucap aldo yang tiba-tiba bangun dan mengucek matanya

"enggak kok gue cuma bangun terus nguap makanya air mata gue netes "ucap ashel berbohong, namun aldo tau jika ashel sedang berbohong

Aldo menyandarkan tubuhnya pada sandaran ranjang dan memeluk ashel.

"cel lo gausah mikirin apapun, gue tau lo bingung dan merasa aneh, tapi gue minta lo gak usah mikirin apa-apa, kita jalanin aja dulu dan mencoba yang terbaik "pinta aldo dengan lembut, berharap ashel mau melupakan perjanjian mereka dan mencoba hidup yang baru dengannya.

Ashel juga memeluk erat tubuh sahabatnya, berdoa semoga keadaan tidak pernah berubah.

"shel mau tidur lagi atau lanjut hehe.... "

"aldo mah, pikiran lo gak waras mulu pengen gue gebukin"

Ashel kemudian mengambil bantal dan memukuli aldo, mereka kemudian tertawa bersama-sama.

Sementara itu zean masih dengan menderita nya mengobati badannya yang masih bentol-bentol karena gigitan nyamuk, sungguh ngenes sekalih nasibnya.

Padahal dia paling berpetan penting dalam pernikahan aldo dan ashel, dia yang bolak-balik mengurus surat-surat, dia juga yang membawa orang tuanya kerumah ashel, sementara aldo pergi tampa persiapan.

Zean yang menjadi ibu peri untuk mereka berdua, tapi dia ibu peri yang nasibnya ngenes.

*Kasian banget ya abang zean udah cape" ngurus pernikahan aldo eh malah dapat nasib yang ngenes, yang sabar ya bg zean*

Kita lanjut gak guys

Jagan lupa vote ya, jangan" bosan" ya nunggu nya

MALAM PERTAMA DENGAN SAHABAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang