Tamu

3.3K 309 36
                                    

Jungkook nyaris saja lupa untuk bernapas, karena dadanya sesak oleh semacam ledakan gembira tapi tertutup rasa malu yang menggunung. Ia berjalan cepat ke kamar hingga lupa untuk mempersilakan tamunya duduk.

Jungkook memegang dadanya yang berdegup kencang. Harusnya ia bisa mengendalikan semua. Tapi kata-kata Taehyung tentang celana dalam membuat telinganya merah, tanpa sadar senyumnya merekah.

Jadi celana dalam itu dari Taehyung?

Jaehyun menyela lamunan Jungkook, saat suaminya itu sudah berpakaian kembali.
"Apa Taehyung sudah duduk?"

"E-iya sepertinya begitu."

Jaehyun mengernyit melihat keanehan Jungkook. Sejak ia pulang kerja, Jungkook bertingkah tak biasa. Mungkin hormonnya sedang naik.

Sementara Jaehyun menemui sang tamu, Jungkook berdiri di depan cermin mengamati tampilannya. Benar apa yang dilihat Taehyung. Kemeja yang dikenakan Jungkook cukup transparan. Sehingga warna merah muda dari celana dalamnya terlihat dari luar.

Oh, sungguh dermawan sekali Jungkook ini. Bagi-bagi aset pada orang seorang tamu. Oh, tidak. Dia lebih dermawan dari itu. Dia sudah pernah berbagi kenikmatan dengan orang asing itu.

Bertambah pula rasa malu Jungkook hingga pipinya merona. Teringat lagi pada senyum mesum teman suaminya. Pantas sekali Taehyung tersenyum seperti itu. Jungkook memang terlihat sangat-sangat menggoda.

Setelah menatap diri beberapa menit di cermin. Jungkook berniat untuk berganti pakaian. Ia harus terlihat sopan di depan tamu. Kaos putih oblong dan celana denim panjang bisa jadi penyelamatnya.

Tapi Jungkook lupa, author mesum ini selalu punya cara untuk mengelabui. Ketika Jungkook melepas kemeja dan hanya mengenakan celana dalam pink muda. Pria itu tiba-tiba masuk tanpa mengetuk pintu. Dan seperti penjahat tampan yang licik di film-film. Taehyung menunjukkan raut menyesal saat mengatakan 'oh, maaf. Aku hanya ingin ke toilet sebentar. Jae bilang kamar mandi di sini hanya satu'. Tapi matanya tak bisa bohong. Mata itu seperti predator yang menemukan mangsa empuk untuk diterkam dalam gairah nafsunya.

Oh ya, Taehyung patut bersyukur pada kebetulan baik ini. Karena apartemen ini memiliki satu kamar mandi. Dan kamar mandi satu-satunya itu ada di kamar sang tuan rumah.

Lebih bersyukur lagi, karena moment tepat guna yang membuat pupil retinanya membesar dan perut bawahnya bergetar adalah pemandangan indah tubuh Jungkook yang hanya mengenakan sempak merah muda pemberiannya.

Amazing sekali, he is lucky boy!

Jungkook meremat ujung kaos yang baru saja ingin ia kenakan. Saat Taehyung sudah berada lima senti dari wajahnya, tidak menyentuh hanya berbisik pelan. Tapi cukup untuk membuat Jungkook melayang.

"Cobalah warna ungu, itu warna kesukaanku."

Bodohnya Jungkook malah mengikuti saran si gila Taehyung. Pria tak tahu diri yang numpang kamar mandi, juga numpang menggoda pasangan orang. Jungkook benar-benar mengganti pakaian dalamnya dengan warna ungu terang, sesuai intruksi Taehyung. Yang lebih bodoh lagi, bisa-bisanya Jungkook malah membiarkan tubuh bawahnya tidak memakai apa-apa. Ia hanya memakai kaos putih pendek. Ingin sekali menunjukkan pada Taehyung bahwa saran yang ia ucapkan sangat membantu.

Tapi sebelum Jungkook menunjukkan itu semua. Pintu kamarnya dibuka oleh Jaehyun yang masuk mengambil ponsel.

"Apa Taehyung masih di dalam?"

"Ya." Jungkook menjawab singkat.

"Hei, pakai celanamu cepat!"

Jungkook mengira Jaehyun cemburu, atau takut aset miliknya dilihat pria lain. Tapi coba tebak, dugaannya salah.

Toxic Friend (Tamat Di Pdf) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang