[2] Mendapat Teman

1.3K 148 17
                                    

Can I Be Him - James Arthur
00:00●━━━━━━━04:07
⇆ㅤㅤ◁ㅤㅤ❚❚ㅤㅤ▷ㅤㅤ↻

Can I Be Him - James Arthur00:00●━━━━━━━04:07⇆ㅤㅤ◁ㅤㅤ❚❚ㅤㅤ▷ㅤㅤ↻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Di depan gerbang sekolah, berdiri seorang lelaki dengan rambut ungu sedikit panjang—dia tampak gelisah berkali-kali melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Barulah setelah melihat dua orang yang berjalan bersamaan, ia menghampiri salah satu lelaki yang bertubuh tinggi. “Hey! Nagi kau terlambat lagi, padahal ini hari pertama penerimaan siswa baru,” gerutunya dan memukul bagian belakang kepala Seishirou.

“Maafkan aku Reo, semalam aku bergadang karena bermain game.

Lelaki bernama Reo itu hanya bisa menghela napas sambil menggeleng pelan dengan segala perilaku sahabatnya yang sangat pemalas—kecuali untuk urusan game seorang Seishirou Nagi dapat melakukan apapun bahkan harus bergadang sampai semalaman atau menabung uang sampai rela berlutut sepulang sekolah meminta Reo untuk mengantarkannya pulang; benar-benar beban bagi Reo. Jika bukan sahabatnya, Reo tidak akan pernah mau untuk mengurusi apa yang menjadi masalah Seishirou.

Tersadar ada seseorang di samping Seishirou sedari tadi, Reo bertanya, “Nagi, dia siapa? Temanmu?”

Seishirou mengangguk. “Reo, kenalkan ini Yoichi Isagi—dan Isagi, ini sahabatku Reo Mikage; keluarganya sangat kaya, jika mau berteman dengannya akan sangat menguntungkan.”

Mendengar apa yang diucapkan Seishirou mengenai dirinya membuat Reo berdecih dan mendorong lelaki bertubuh tinggi itu. “Dasar! Jadi selama ini kau mau bergaul denganku karena aku kaya, begitu?!”

“Ya, tentu saja. Apalagi?” balas Seishirou.

Yoichi yang diam melihat kedua orang itu saling berinteraksi membuatnya tersenyum cerah, lalu mengulurkan tangannya pada Reo. “Salam kenal.”

Reo membalas uluran tangan Yoichi, mereka berdua berjabat tangan kemudian ketiganya masuk ke sekolah mengikuti barisan para siswa yang sedang mengikuti upacara penerimaan. Kepala sekolah SMA Blue Lock yaitu Jinpachi Ego masih memberikan pidato mengenai visi dan misi sekolah sampai ceramah mengenai hal-hal yang harus dilakukan siswa. Seishirou yang berbaris di samping Yoichi kemudian berbisik, “Dia berceramah lama sekali, sangat membosankan.”

Yoichi mengangguk sebagai respon lalu tubuhnya menegang saat kepala sekolah menyebut namanya untuk segera naik ke atas podiun. Keringat dingin mulai membasahi tubuh dan wajah dan tubuhnya bagai terpaku; masih bergeming sulit untuk melangkah. Seakan tahu apa yang terjadi, Seishirou menepuk bahu Yoichi. “Tidak apa-apa, kau pasti bisa. Semangat!” katanya.

Perkataan Seishirou seperti sebuah obat, setelah menghela napas Yoichi melangkah pelan menuju podium; tiap pasang mata memandangnya—ada tatapan kagum karena Yoichi merupakan siswa dengan nilai tertinggi di ujian masuk sekolah. Namun, ada juga tatapan meremehkan yang tidak percaya dengan orang seperti Yoichi mampu mendapatkan nilai tertinggi.

The School Dairy | NagiSagi ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang