[17] Berpegangan Tangan di Jalan Pulang

489 53 7
                                    

Beautiful Restriction - NewJeans
00:00●━━━━━━━03:52
⇆ㅤㅤ◁ㅤㅤ❚❚ㅤㅤ▷ㅤㅤ↻

Beautiful Restriction - NewJeans00:00●━━━━━━━03:52⇆ㅤㅤ◁ㅤㅤ❚❚ㅤㅤ▷ㅤㅤ↻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Reo menopang dagu sambil memperhatikan wajah Yoichi yang sudah memerah, lelaki tersebut juga tampak lebih gugup sehingga membuat Reo yang memandang merasa ingin sekali terus menggoda Yoichi yang dua kali lebih imut. Sementara itu Yoichi berusaha sebisa mungkin untuk menghindari tatapan dari Reo, sungguh ia merasa malu karena mengira bahwa Reo menyukai Seishirou dan telah menjalin hubungan yang ternyata hanya sebuah tebakan konyol dalam pikirannya sendiri.

“I–itu ... a–aku minta maaf,” ucap Yoichi terbata-bata.

“Tidak masalah, kau tidak perlu meminta maaf.”

Tidak lama kemudian bel berbunyi menandakan kelas akan segera dimulai. Namun, Seishirou belum kunjung datang—dia benar-benar terlambat masuk sekolah.

Di jam ke tiga, Seishirou datang dengan wajah lelah; kantung mata yang hitam dan mata sayu terlihat jelas menandakan bahwa ia benar-benar kekurangan tidur sehingga sepanjang kelas—Seishirou tertidur tanpa mempedulikan penjelasan dari guru. Beruntung guru yang mengajar tidak terlalu mempermasalahkan.

“Apa kau bergadang lagi untuk melakukan live streaming game?” tanya Reo pada Seishirou ketika sudah jam istirahat.

Seishirou menggeleng. Meski ia tidak menjawab tapi tatapan matanya tidak lepas dari Yoichi jadi Reo tidak lagi bertanya dan lebih memilih pergi ke kantin lebih dulu sedangkan Yoichi masih duduk diam sesekali melirik Seishirou yang masih dengan santai menempatkan sisi wajahnya pada meja.

“Pesan kemarin malam....”

Tiba-tiba Seishirou bangkit, menarik kursi duduk lebih pada Yoichi. “Isagi, jika aku jujur padamu ... apakah kita masih bisa sedekat ini?”

Tubuh Yoichi seketika bergeming bagai air yang membeku. Jantung berdenyut lebih cepat dan ia benar-benar tidak tahu harus merespon bagaimana atas tindakan Seishirou. Semakin lama Yoichi terdiam lantas Seishirou kembali menjauh, pendekatan terlalu terburu-buru pada Yoichi bisa membuat lelaki itu tidak nyaman. Meski Seishirou merasa kecewa tapi ia lebih mementingkan kenyaman orang yang ada di sampingnya.

Hingga sudah lebih dari satu bulan, rencana Seishirou tidak pernah berhasil. Ia tidak pernah menemukan waktu yang pas untuk melangkah lebih jauh mendobrak benteng garis friendzone antara ia dan Yoichi. Setiap kali ingin mengungkapkan perasaan selalu mendapat banyak gangguan. Hubungan mereka masih sama; dekat tetapi bukan dekat yang diinginkan oleh ego Seishirou.

Setiap kali Seishirou mendekat makan Yoichi akan bersikap aneh. Apakah lelaki manis itu telah menyadari perasaannya? Seishirou ingin memastikan tetapi selalu ragu karena takut jika hubungan mereka akan menjadi canggung atau lebih parah menjadi buruk—Yoichi tidak ingin berteman dengannya lagi.

The School Dairy | NagiSagi ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang