[14] Bukan Tempat Pertama

474 56 10
                                    

Fearless - Taylor Swift
00:00●━━━━━━━03:43
⇆ㅤㅤ◁ㅤㅤ❚❚ㅤㅤ▷ㅤㅤ↻

Fearless - Taylor Swift00:00●━━━━━━━03:43⇆ㅤㅤ◁ㅤㅤ❚❚ㅤㅤ▷ㅤㅤ↻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Seorang guru telah memasang pengumuman pada mading, baru dipasang sudah banyak siswa berkerumun memeriksa nama mereka tidak terkecuali bagi Reo yang sudah gugup sedari pagi. Yoichi berdiri di sampingnya sementara Seishirou dengan malas berdiri di barisan belakang—tanpa perlu mendekat, Seishirou sudah dapat melihat dengan jelas karena tinggi badan yang menunjang.

Nama Yoichi Isagi tertulis jelas dalam nomor satu peringkat seangkatan disusul nama Itoshi Rin, Ikki Niko, Kenyu Yukimiya lalu di urutan ke lima Seishirou Nagi yang mengejutkan banyak orang, sedangkan Reo Mikage berada di urutan ke delapan.

Senyum tipis menghias wajah Seishirou, dalam hari ia berkata, “Beruntung tempat dudukku masih aman.

Beberapa orang merasa puas dengan nilai yang mereka dapatkan tapi tidak sedikit juga yang merasa kecewa begitu pun dengan Reo, meski di dalam peringkat kelas ia berada di urutan ke tiga tetapi dalam urutan seangkatan ia jauh dari nilai sempurna, tidak henti-henti Reo mengigit kuku dan merasa gelisah. Seishirou menepuk bahunya lalu bertanya, “Ada apa denganmu?”

“Aku baik-baik saja.”

Seishirou menghela napas tetapi langsung menepuk kepala Reo sebagai bentuk rasa khawatir, memberi semangat pada Reo. Tidak hanya Reo saja yang terkejut, Seishirou juga cukup terkejut—pasalnya ia selalu melihat Reo tidak pernah berhenti belajar, dibandingkan siapa pun di dunia ini; Reo adalah orang yang paling bekerja keras di mata Seishirou.

“Hari ini tidak perlu pulang, kau menginap saja di rumahku,” ucap Seishirou.

Namun, Reo dengan cepat menggeleng. “Tidak apa-apa, aku harus pulang. Ayahku pasti menunggu.”

“Aku akan menelponnya dan mengatakan kau menginap di rumahku. Jangan menolak, malam ini kau harus menemaniku main game.

Barulah Reo mengangguk perlahan, meski sedikit ragu tetapi setidaknya ia merasa lega. Seishirou memang selalu tahu apa yang membuatnya khawatir, meski lelaki berambut putih susu itu terkadang bersikap tidak acuh tetapi bisa dibilang Seishirou adalah orang yang paling mengerti Reo.

Setiap tindakan Seishirou yang menenangkan Reo tentu tidak pernah lepas dari kedua mata Yoichi yang tanpa sadar langsung berbalik pergi. Ia berjalan sendirian melewati para siswa yang berjalan di sekitar lorong. Namun, langkahnya seketika terhenti ketika seorang lelaki bertubuh tinggi dengan mata hijau dengan bulu mata lentik di bagian bawah menghadangnya. Ya, dia adalah Itoshi Rin.

Kedua tangan terlipat di depan dada dan menatap sini pada Yoichi. “Soal nomor 9 matematika, apa jawabanmu?” tanyanya.

Dahi Yoichi mengerut, tentu saja ia bingung tiba-tiba ditanyai hal tersebut tapi kemudian dengan santai ia menjawab, “709, 67.”

The School Dairy | NagiSagi ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang