Chapter 2

310 31 4
                                    


_______Enjoyyy Reading Kawan_____

.

.

.

.

-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

Sore yang cerah di desa Konoha menambah kesan indah pada dua anak muda yang sedang menikmati indahnya pemandangan dari atas patung Hokage.

Mereka berdua memang sering duduk di patung Hokage kebanggan warga desa Konoha itu.

Yapp siapa lagi kalau bukan Boruto dan Sarada.

Terkadang Mitsuki juga ikut diantara mereka tapi saat ini ia akan pulang dan sekalian mengantar Hima pulang ke rumah Hyuga.

Yahh sesuai perkataan Boruto sebelumnya Boruto dan Hima akan menginap di rumah kakeknya itu.

Kebetulan arah apart Mitsuki searah dengan keluarga Hyuga jadi Mitsuki mengantarkan dulu baru ia akan pulang.

Boruto dan Sarada hanya memandang keindahan alam tanpa berbicara.

Entahlah Sarada sepertinya memikirkan hal lain yang dari tadi mengganggunya.

'Kenapa aku gugup ya padahal dari dulu sudah biasa seperti ini' batin Sarada

Sarada sudah seperti ini sejak perkataan Boruto beberapa minggu yang lalu ditempat yang sama saat ini.

"Aku akan terus melindungimu dan akan jadi tangan kananmu suatu saat seperti papamu Sarada" ucap Boruto kala itu

Sarada saat itu terpesona dengan kegigihan Boruto.

Sungguh entah kenapa Sarada terus memikirkan perkataan Boruto.

Jujur ia berharap kalau perkataan Boruto saat itu serius.

Eh tunggu apa hubungan dirinya dengan Boruto hingga ia berharap seperti itu pada Boruto.

Entahlah ia bingung untuk saat ini dengan perasaannya sendiri.

"Sarada??"

"Ehh iyaa?"

Sarada terkejut karena Boruto memanggilnya

"Nee apa kamu akan terus mempercayaiku?" tanya Boruto

Sarada yang diberi pertanyaan seperti itu sedikit bingung dengan tingkah laku Boruto

"Tentu saja, aku mempercayaimu Boruto" ucap Sarada santai

"Memang kenapa?" tanya balik Sarada

"Hmm tidak ada, baiklah sekarang ku antar pulang mungkin besok ada misi" ucap Boruto yang berdiri membersihkan celana yang sedikit kotor.

"Ayoo" Boruto mengulurkan tangannya kepada Sarada

Deg deg

Deg deg

Sarada merona merah dengan jantung berdetak lebih cepat seperti sedang berlari.

Sarada terpesona dengan senyuman di wajah Boruto dengan mata biru lautnya yang mengkilap dengan efek matahari terbenam menambah pesona dari sulung keluarga Uzumaki itu.

Sarada menerima uluran tangan Boruto itu.

Selama berjalan, setiap langkah Boruto terus menggenggam tangan Sarada seakan tak boleh pergi dari sisinya terus.

Sungguh Sarada yakin wajahnya sangat merah saat ini.

Sarada berusaha tenang tapi ia terus kebayang dengan wajah menawan Boruto tadi.

(Revisi)BoruSara ~ Sorezore No Michi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang