Chapter 13

157 21 1
                                    


_______Enjoyyy Reading Kawan_____

.

.

.

.

   -_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

Sudah 10 hari Boruto tak bangun dari tidur panjangnya.

Walau begitu Sarada masih tetap setia menunggu selama itu dan rutin menjenguknya.

Malam ini Sarada akan kembali pergi ke ruang rawat Boruto untuk mengecek keadaanya.

Malam indah dan damai di jalanan desa Konoha menguat Sarada merasa tenang.

Tak lupa ia pergi ke sebuah toko bunga milik Yamanaka yang kebetulan sedang berjaga teman se angkatannya sendiri.

Yamanaka Inojin, yah tak perlu author jelaskan ciri nya kayak gimana yahh, pembaca pasti udah tau siapa dia.

"Permisi..."
"Ohh Sarada, ada apa?" tanya Inojin, walau ia tahu Sarada membutuhkan apa
"Yahh seperti biasa bunga Mawar merah untuk dibawa ke ruangannya Boruto" ucap Sarada
"Baiklah"

Setelah dari toko Yamanaka Sarada langsung pergi ke rumah sakit.

Cklek

Pintu ruang rawat Boruto terbuka, sudah setiap hari Sarada masuk ke ruangan ini dalam keadaan yang sama.

Orang yang menempatinya masih dalam kondisi tertidur.

"Nee Boruto kapan kamu bangun" ucap sedih Sarada

Sungguh Sarada rindu dengan Boruto, ia ingin berbicara lebih banyak lagi, mengenai Himawari yang lolos ujian genin, Ketua bandit yang dihajar habis habisan sama Hokage ke tujuh, hingga dirinya yang sudah mulai belajar medis.

Sarada juga ingin dengar apa yang terjadi selama Boruto mengintai para bandit itu.

.

Deg...

.

Ketika Sarada larut dalam pikirannya, tangan Boruto tiba tiba bergerak.

Sarada yang sedang memegang tangan Boruto pun terkejut, dan melihat Boruto yang mulai terbangun dari tidur panjangnya.

Kini Boruto sudah terbangun dan melihat wajah Sarada yang sudah akan menangis.

Dengan bergerak pelan tangan Boruto mengusap air mata Sarada yang jatuh, dengan tersenyum ke arahnya.

Sarada langsung memeluk Boruto yang masih dalam keadaan terbaring, bersamaan dengan air matanya yang jatuh tanpa diminta.

Sarada rindu dengan pelukan ini, Sarada rindu dengan tubuh ini, Sarada rindu dengan kebersamaan ini.

Banyak pertanyaan yang ingin Boruto sampaikan, tapi melihat Sarada seperti ini membuat Boruto mengurungkan niatnya.

Cukup lama Sarada menikmati pelukan Boruto akhirnya ia melepaskan pelukannya.

"Jadi Sarada apa yang terjadi? Dimana ini?" tanya Boruto

Bukannya menjawab Sarada menunjukkan muka marahnya.

Boruto tentu bingung kenapa Sarada marah apakah ia salah bicara?

"Sara-..."
"Kamu terluka parah saat aku datang kamu....tertusuk pedang, apa kamu tahu itu adalah hal yang tak ingin kulihat hahhh"
"Bukannya kamu bisa datang ke goa kita untuk minta bantuan terus kenapa menjauh dari goa dan pergi ke desa? Apa kamu meremehkan kami?" ucap Sarada yang sedang menceramahi Boruto

"Dan kenapa kamu bisaa ketahuan oleh musuh sih, bagai-...nhh" ceramah Sarada terhenti ketika Boruto mencubit hidung Sarada

Boruto gemas melihat Sarada marah marah dicampur dengan khawatir seperti ini.

(Revisi)BoruSara ~ Sorezore No Michi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang