Tiger Rose of Aleppo (15)

12 3 0
                                    

Emin merasa, bagi anak-anaknya, tanaman identik dengan bunga, dan bunga kenyataannya memang tumbuhan paling indah ciptaan-Nya, khusus diberikan bagi manusia yang mencintai damai dan mengutuk peperangan. Khususnya berlaku bagi Emin sekeluarga, yang muak atas peperangan tak masuk akal, dan tindakan tak bertanggung jawab dari pemerintah mereka. Mereka semua mencintai bunga peony dan peace lily, yang dipercaya sebagai simbol perdamaian di seluruh dunia, kecuali orang-orang di Aleppo Timur mulai tidak memercayainya. Bunga perlahan menghilang dari taman-taman mereka.

Ketahanan pangan dimulai dari rumah tangga, dan semua orang bisa mulai menanam makanannya sendiri. Aslan menemukan ide hebat dari Facebook, menciptakan kebun mandiri di atap rumah seharusnya tidak sulit, bahkan di ambang jendela rumah lantai dua (bukan di balkon, lantaran balkonnya sudah dirontokkan serangan udara tempo lalu), bisa ditanami microgreen sayuran yang menyehatkan dan bernutrisi unggul. Semuanya dimulai dari rumah, perlindungan terakhir mereka yang bahkan tidak benar-benar aman dalam situasi terakhir di negeri mereka.

Seorang mantan pemilik usaha penjualan tanaman berbaik hati membagi-bagikan bibit sayur-mayur, dulu dijualnya bersama tanaman hias geranium dan bonsai-bonsai dalam pot ceper berbahan porselen halus. China, demikian Emin menyebut nama porselen itu. Bibit-bibit itu pun menyebar di Aleppo Timur, dan jendela-jendela rumah beralih rupa menjadi kebun hijau yang semuanya dapat dimakan. Istilah dari putri bungsu Emin, kebun yang dapat dimakan, edible garden, sangat mengena dalam situasi mereka sekarang. Seluruhnya yang ditanam harus bisa dimakan dan mengenyangkan. Dalam perang, keindahan menjadi tidak berfaedah, sepanjang keindahan itu tak bisa dipergunakan menyambung nyawa mereka.

Aslan membagikan gagasannya di Facebook, cara bertanam ala hidroponik seharusnya bisa hemat air bila dilaksanakan secara benar dan terarah. Justru ketimbang menanam secara tradisional, metode ini lebih sesuai bagi keadaan kekeringan di Aleppo Timur, di mana air menjadi barang langka yang paling diburu saat ini.

Kekeringan akibatnya matinya pasokan air leding dikompensasi gerimis-gerimis singkat, namun kesemuanya sangat lembap dan berpetir, sesuai sekali untuk kebutuhan tanaman yang "haus" nitrogen untuk menghasilkan klorofil, terlebih lagi air leding ber-PH basa dan lebih asin, lagipula kandungan kloridanya mengganggu penyerapan nitrat oleh tumbuhan. Maka, tiadanya air leding justru menguntungkan bagi kebun darurat mereka di atas atap.

Dak beton yang semula kosong, paling-paling untuk menjemur pakaian, karena mesin pengering dari mesin cuci lumpuh semenjak listrik dijatah lalu diputus sama sekali. Listrik pinjaman dari keluarga Fadel dan keluarga Dawoud paling ampuh untuk menyalakan ponsel dan laptop saja. Ya, mereka masih rutin meminjam listrik dengan mengecas laptop dan ponsel di rumah dua keluarga tetangga yang baik terhadap semua orang, namun keluarga Aslan dan Emin terutama, sangat diistimewakan.

Emin terkadang menggoda Aslan, apakah berkebun di atap dak beton bukan kedok semata, agar leluasa menelepon dengan telepon satelitnya? Setelah balkon mereka rontok dan sulit diperbaiki, Aslan punya kebiasaan berdiri di atap dak dengan posisi siaga. Dalam keadaan tertentu, pada hari-hari tertentu, situasi tenang dapat jungkir balik sangat cepat. Tiba-tiba saja muncul ledakan keras, tiba-tiba saja timbul serangan udara dadakan. Namun, telepon satelit Aslan hanya berfungsi di ruangan terbuka, dan kegiatan politik praktisnya mengharuskan komunikasi intens, bahkan dalam saat terkalut dan tersulit yang membayangi mereka sekarang ini.

Topi Aslan tak pernah lepas dari kepalanya, farmer's hat julukannya, merupakan topi petani yang dianyam dari jerami cokelat tua, punya pinggiran topi lumayan lebar, dan bisa diikatkan di bawah dagunya bila cuaca berangin kencang. Ini sejenis trik kamuflase yang diajarkan amca, pamannya anak-anak. Dengan bertopi, sosoknya akan tak terpantau oleh "sorot mata" pesawat, kilahnya.

Kegiatan berkebun sudah tentu melibatkan Emin yang kandungannya membesar, tapi tetap aktif untuk mencoba melupakan perang. Emin punya topi lawas, tidak setua milik suaminya, didapatkan Aslan dari Nyonya Fadel, mantan petani bunga yang menghibahkan topi almarhum ayahnya kepada Aslan. Aslan menjuluki topi istrinya topi rimba, model yang punya pinggiran topi yang memayungi dari pancaran matahari, punya tali juga, dari bahan kanvas, dan lazimnya dikenakan mereka yang gemar hiking di kala damai di Aleppo. Gunung terfavorit yang digemari hikers adalah Darmikdagi Tepe dan Kutshuk Dar, kedua-duanya punya ketinggian di atas 1200 meter di atas permukaan laut.

Sunflower Moon: Aleppo is LeavingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang