repair

144 10 1
                                    

Pagi hari hange sudah menyiapkan sarapan untuknya dan levi dia juga sudah mandi,sudah berseragam rapi dan tinggal berangkat ke sekolah.

Hange membawakan bubur buatannya ke dalam kamar Levi.

Tok..tok..tok..


"Masuk"~levi pun sudah berseragam.


"Kamu sakit tak usah sekolah"~hange datar dan menyimpan buburnya di atas meja dan keluar.

"Kamu sendiri juga sakit"~levi


"Tidak"~hange


"Aku juga tidak"~levi


"Terserah"~hange


Hange sarapan di meja makan sendiri, biasanya levi selalu sarapan di ruang tv, tapi tiba-tiba levi sarapan bersama hange.


Hening....sepi...


"Hange aku suka kamu"~levi


"Berhenti bicara"~hange



"Kamu pacarku ya sekarang"~levi


"Kamu pikir aku pho?"~hange



"Aku sudah putus dengan petra tadi malam"~levi



"Oh"~hange



"Jadi sekarang kamu pacarku"~levi



"Pacaran aja sana sendiri"~hange



Hange sudah selesai dan pergi ke kamarnya untuk minum obat, lalu pergi berangkat sekolah.



"Mau kemana?"~levi



"Sekolah"~hange



"Pagi-pagi begini?"~levi



"Hm"~hange



"Kamu kan pacarku jadi bareng aku"~levi sambil mengikuti



"Pacaran aja sana sendiri"~hange mempercepat langkahnya

Tanpa berkata-kata levi menarik tangan hange dan menyuruhnya naik ke sepeda motornya.

"Naik"~levi

"Tak mau"~hange

"Ngga"~hange

"Kamu gamau hal yang kemarin terulang lagi kan"~levi

"Sekarang pagi"~hange

"Hange ayolah kumohon"~levi

Hange akhirnya mau naik setelah levi bujuk kurang lebih selama 13 menit.

"Pegangan"~levi

Tak ada jawaban, levi langsung mengaitkan kedua tangan hange agar melilit di pinggangnya.

Saat hange mau menariknya, tangan hange di pegang levi agar tak lepas

1 tangan di gunakan untuk menyetir
1 nya lagi untuk memegang tangan hange.

"Udah sampai, sampai kapan mau memegangi tanganku?"~hange

"Sampai maut yang memisahkan" ~levi

"Eh ada yang jadian nih"~mike

"Bukannya sama petra ya?"~erwin

"Ngga, gw sama hange"~levi

"Jadi udah jadian?"~mike

"Hm"~levi

"Jadian aja sana sama pohon"~hange turun dan masuk ke sekolah

"Eh jii tunggu"~nanaba

Mike & erwin tahan tawa

Levi menatap mike dan erwin dengan tatapan mautnya.


"Maaf-maaf, galak banget kayanya" ~mike


"Gimana, jadi?"~erwin



"Apa?"~levi



"Jadian sama pohonnya"~erwin yang langsung berlari menyamakan langkahnya dengan hange



"Tcih, sialan"~levi









continued.....

warmth and promiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang