in the moonlight

103 11 0
                                    

Levi sering kali menengok ke arah spion hanya untuk melihat wajah wanitanya itu.

Ditengah jalan tiba-tiba ada yang menghadang jalan mereka berdua

"Woy berhenti"~orang1

Seketika hange bangun karna terkejut
Beda dengan levi yang masih santai

"Woy"~preman2 sambil menendang motor levi sampai jatuh ke pinggir sungai

"Aw"~hange yang ikut terjatuh.

Kesabaran levi habis, (walaupun emang kesabaran levi setipis tisu di bagi 100 kena air)

"Hange"~levi

"Aa, sakit"~ucap hange merengek karna dada bagian kirinya tertusuk batang pohon kering.

"Jangan di cabut, nanti darahmu habis"~levi

"Ikut lo sama kita"~preman2

"Punya hak apa lo nyuruh-nyuruh gw"~levi

Tanpa aba-aba preman2 itu pun menendang motor levi hingga jatuh ke sungai, motornya sedikit menyenggol hange hingga menyebabkan lecet pada tangan kirinya

"Brengsek"~ucap levi sambil memukul kepala preman2 hingga mimisan

"Wo hoho jago juga lo"~preman2

"Jangan bunuh dia, bunuh cewenya aja"~preman1

Sebelum hendak menuju hange levi lebih dulu menendang alat vital preman1 hingga meringis kesakitan

Tak habis sampai situ, levi pun memukul kepala preman2 menggunakan siku tangannya dan terus menerus.

14 menit berlalu, 2 preman itu di lilit ke pohon oleh levi menggunakan kabel yang ada di dekat sungai di sana

Polisi pun datang, hange pingsan dan di bawa ambulans oleh levi dan 1 polisi.

"Hange bertahanlah"~levi sambil memegang tangan kanan hange

"aku gapapa ko"~hange tersenyum

Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 20.01

"Levi, bagaimana keadaan hange" ~elaina

"Ibu? Kenapa bisa tau?"~levi dengan mata yang berkaca kaca

"ibu dengar ada 2 anak sma di kejar preman di dekat sungai, dan ibu langsung mengingat kalian, karena arah rumah kalian kesana" ~elaina

"Hange"~nanaba sambil menangis terisak isak melihat sahabatnya yang dada dan tangan kirinya di perban

"Perasaan gw yang sakit malah lo yang nangis"~hange tersenyum

"Jii gw gamau kehilangan lo, jangan tinggalin gw, lo orang berharga setelah kepergian kedua orang tua gw"~nanaba

"Gw gapapa na, lo tenang aja"~hange

"Kenapa bisa gini?"~mike

"Preman? Dia ada bilang sesuatu ga sebelum nyerang kalian?"~erwin

"Dia bilang, jangan bunuh gw tapi bunuh hange aja"~levi

"Berarti dia di suruh orang yang suka lo"~erwin

"Bisa jadi"~mike

"Hange, kamu sudah makan?" Tanya elaina sambil mengelus pucuk kepala hange

"Dia gamau makan"~levi

"Kenapa?"~elaina

"belum lapar aja"~hange

"Kalo begitu kamu istirahat aja, ayo kita keluar, levi jaga hange ya, ibu pulang dulu, nanti pagi ibu sekalian bawain sarapan buat kalian"~elaina

Levi mengangguk

"Yaudah ibu duluan ya levi, jagain jangan berantem terus"~elaina sambil mengelus pucuk kepala levi

"Iya bu"~levi

Elaina pun pergi keluar

"Ji gw duluan ya"~nanaba

"Iya dah, jagain nana awas lo mike" ~hange

"Iya ji, by dah vai"~mike

"Jagain adik gw, jangan lo peluk peluk, liat tangan dia masih sakit"~erwin

Levi melirik sinis

"Yaudah dah, gw duluan ya ji"~erwin

"Sana cepet hange mau tidur"~levi

"Yaelah iye bang"~erwin

Sekarang hanya menyisakan levi dan hange di dalam ruangan.

"Kamu mau makan hm?"~tanya levi sambil mengelus pucuk kepala hange

"Engga, tapi mau minum"~hange

Levi pun mendudukan hange dan memberikan minum

"Air dingin ada?"~hange

"Jangan air dingin"~levi

"Ehh kenapa?"~hange

"Jangan, aku bilang jangan ya jangan" ~levi

Hange minum dan cemberut

"Sekarang tidur ya"~levi sambil mencium tangan kanan hange

"Kamu? Tidur dimana"~hange

"Di sini, di pinggir kamu"~levi

"Jangan kemana-mana ya levi, aku takut"~hange

"Enggak, aku gabakal kemana-mana ko"~levi

"Ayo tidur"~levi

Hange pun tidur dengan tangan yang masih menggenggam tangan levi

"Apa mereka di suruh? Tapi, di suruh siapa?"batin levi

"Lagi dan lagi gw biarin hange terluka"~levi masih di dalam hati








continued....

warmth and promiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang