prefix

125 8 2
                                    

"kamu tak mau beli apapun lagi selain bubuk teh?"~hange

Levi mengangguk

"Ayolah, semacam cemilan?"~hange

Levi menggeleng

"Apa otot wajahmu rusak?, Wajahmu hanya datar setiap harinya"~hange

"Ne levi, kamu tak mau mencoba ini" ~hange

"Apa itu?"~levi

"Tidak tau mangkanya aku menyuruh kamu coba"~hange

"Oh"~levi

"Oh? Bisa berbicara lebih panjang lagi? Seakan akan kamu akan mati jika mengatakan kata yang panjang sedikit"~ocehan hange yang tak henti henti

"Bagaimana kalau yang ini? Es cream rasa indomie"~hange

"Jika kau mau beli lah"~levi

"Tidak, melihatnya saja sudah membuatku merasakan rasanya" ~hange

"Dari tadi kamu hanya menumbalkan ku saja"~levi

Hange nyengir

"Sudah? Jika sudah mari langsung bayar"~hange

Levi mengangguk

"Totalnya jadi 1 juta 250 ribu"~kasir

Hange memberikan uangnya

"Uangnya 1 juta 300 ribu dan ini kembaliannya 50 ribu, terimakasih" ~kasir

"Sama-sama"~hange

"Jangan lupa datang kembali"~kasir sambil tersenyum

"Ah tentu"~hange yang juga memberikan senyum kepada kasir

Levi menarik tangan hange untuk keluar

"Kenapa?"~hange

"Jika tidak kutarik akan sampai pagi kamu berbicara padanya"~levi datar

"Ah tidak akan ko"~hange

"Jangan dulu pulang, kita beli itu dulu tapi apa itu namanya lupa"~hange

"Apa"~levi

"Tidak jadi, aku lupa namanya, ayo kita pulang saja"~hange

"Memangnya tidak penting?"~levi

"Tidak terlalu"~hange

Levi mengikuti langkah hange dan menyuruhnya berhenti ketika melihat sesuatu.

"Hange tunggu"~levi

"Apa? Kenapa?"~hange

"Itu ada orang yang butuh orang untuk bekerja di sana"~levi

"Pelayan toko peralatan serba ada?" ~hange

Levi mengangguk dan menunggu balasan hange

"Baiklah ayo kesana dulu"~hange

"Jika dia hanya butuh satu orang sebaiknya jangan"~levi

"Kenapa"~hange

"Karna kita harus bersama"~levi

"Ya semoga dia menerima 2"~hange

"Permisi"~ucap hange

"Ahh iya silahkan"~di sambut hangat oleh seorang wanita yang bisa dibilang sudah cukup berumur.

"Apa benar disini butuh seorang untuk bekerja?"~hange

"Benar sekali kalian berdua mau melamar?"~elaina, nama wanita tersebut

"Benar, tapi untuk berdua, apa bisa?" ~hange

"Em boleh tapi kalian harus di beri pertanyaan dulu"~elaina

warmth and promiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang