22. Kejahilan Dimas

2.1K 160 20
                                    

Mobil Arjuna memasuki sebuah mansion yang mewah dan megah milik orangtuanya. Arjuna turun dari mobil nya dan masuk ke dalam mansion, di dalam dia di sambut oleh kepala pelayan yang bernama Marni.

"Adel ada kan bi?" Tanya Arjuna.

"Ada den, non Adel ada dikamar nya," jawab bi Marni sopan.

Arjuna mengangguk lalu menaiki tangga yang akan membawanya ke kamar adiknya. Setelah sampai di depan kamar adiknya, diketuknya pintu tersebut, "Del! Buka pintunya, mas mau ngomong."

"Iya sebentar!" Sahut suara dari dalam kamar.

Ceklek.

"Apa sih mas! Ganggu aja deh malam malam begini, besok kan bisa," sungut Adel.

Tanpa memperdulikan protesan adiknya, Arjuna langsung menyerobot masuk ke dalam kamar Adel membuat Adel berdecak melihatnya, dia pun bertanya kesal, "ada apa sih mas?"

"Pecat kasir kamu besok!" Perintah Arjuna membuat Adel membelalakkan matanya.

"Lo apa apaan sih mas, tiba-tiba dateng terus nyuruh mecat karyawan gue. Enak aja, cafe cafe gue kenapa elo ikut campur!" Sembur Adel tak terima.

"Tapi mas juga yang memberi modal untuk cafe kamu, artinya mas juga ada hak untuk operasional cafe kamu." Bantah Arjuna.

"Ya iya sih gue ngerti. Tapi lo juga gak bisa seenaknya gitu aja dong mas, emang kasir gue ada salah apa sama lo?" Tanya Adel tak paham.

"Dia nggak ada salah apa apa," jawab Arjuna lempeng.

"Lha terus kenapa lo nyuruh gue mecat dia?!" Tanya Adel geregetan.

"Karena posisi dia."

"Hah maksudnya?!"

"Karena mas punya orang buat gantiin posisi dia sebagai kasir di cafe kamu," jelas Arjuna.

"Siapa? Dan kenapa mas sampai repot repot begini?" Tanya Adel heran.

"Ya pokoknya ada, dan kamu harus menuruti kata mas!"

Adel memicingkan mata curiga. "Jangan bilang cinta pertama lo yang pernah di ceritain mama?!"

Arjuna berdehem lalu membuang muka. Adel menutup mulutnya syok.

"Tunggu! Bukannya dia udah nikah?"

"Udah cerai!"

Adel mengangguk, "tapi kenapa lo nggak masukin dia ke perusahaan lo aja mas? Sekalian kan biar bisa pedekate? Kenapa malah ke cafe gue?"

"Karena dia cuma lulusan sekolah menengah atas."

Adel mengangguk lalu dahinya berkerut bingung, "terus kenapa harus posisi kasir? Kan pelayan juga bisa? Lagian kebetulan gue juga butuhnya pelayan!"

"Karena dia sedang hamil."

Adel terkejut lalu menatap Arjuna penuh selidik, Arjuna yang tau pemikiran adiknya pun berkata, "bukan anak mas, tapi anak mantan suaminya," jelas Arjuna.

"Dan lo masih suka sama dia sampai sekarang?!" Tanya Adel yang diangguki Arjuna santai.

"Lo gila mas?!"

"Ya, mas mu ini sudah lama tergila gila dengan Fanny!" Jawab Arjuna mantap.

Adel memegang pelipisnya tak habis pikir, kakaknya ini sekalinya jatuh cinta, cintanya ekstrim sekali.

"Tapi masalahnya posisi kasir udah ada yang nempatin mas. Kasian kan kalo tiba-tiba gue pecat dia, nanti gue kelihatan nggak profesional. Lagian pelayan juga kerjanya nggak berat berat amat kok, malah bukannya katanya ibu hamil itu bagus ya kalo banyak gerak," bujuk Adel.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bukan Sembarang JandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang