Siapa yang nunggu??? Oke let's Go
三三ᕕ(ᐛ)ᕗ.
.
Satu minggu setelah kejadian itu Haechan kini sudah menjadi kekasih Mark, sejak saat itu pula dirinya berhenti di bully, hidup Haechan juga terpenuhi karena Mark yang selalu membantunya
Dia masih malu-malu tapi entah kedepannya, sekarang dirinya merasa jika dirinya tambah liar sejak menjadi kekasihnya mark
Sekarang mereka duduk di kantin dengan memesan makanan yang sama, Mark juga sekarang tambah posesif membuat Haechan menerima saja sih sebenarnya, toh siapa yang ga mau pacarnya manja ke pasangannya
"Melk..."
"Iya sayang?"
"Melk kenapa nasi gorengku pedas, aku tidak suka pedas melk"
"Oh? Benarkah?"
Mark mengangguk
"Bibi bisa tolong ganti punya Haechan, kali ini jangan pedes!!" ucapnya dengan suara yang berat dan sedikit berteriak, bibi punya satu anak yang tidak mau membantunya padahal sama-sama makan disitu
Mark tau jika anaknya itu anak yang sangat malas, benar... Anak bibi adalah teman Mark, kita sebut saja namanya leona, leona adalah anak yang bisa disebut anak yang sangat pemalas
Boros dan juga suka tidur di kelas-- ahh kenapa jadi bahas leona dah, kita kembali ke topik
Bibi sudah selesai mengganti punya Haechan, dan langsung di santap oleh sang empu dengan sangat rakus
"Uhukk... Uhukk.."
Mark segera mengambil minum dan memberikannya pada Haechan, melihat kekasihnya tersedak membuatnya ingin mencium pipi itu
"Kenapa terburu-buru, hm?"
"M-melk... A-aku hanya tidak ingin telat masuk pelajaran"
Mark tertawa, oh sangat lucu kekasihnya ini, padahal istirahat kan baru saja mulai, mark tertawa mengejek Haechan lalu mencium pipi itu
Gemesnya
00~
"Jie aku merasa perutku sedang di aduk" ucapnya lalu berhenti berjalan sebentar, mereka mengambil cuti dua minggu karna kemauan mereka sendiri sih
"Huwekk... Jie aku huwekk"
Jisung kelimpungan melihat Chenle yang muntah-muntah, tapi muntahannya cuma air saja Jisung sempat mengira Chenle masuk angin tapi mengingat satu minggu yang lalu mereka bermain hingga Chenle tepar
"Jisung... Hks..."
"Le kita ke dokter ya?"
Chenle menggeleng, Jisung menatap Chenle lekat lalu mencium bibir Chenle, sedikit melumat nya karna rasanya manis meskipun Chenle habis muntah
"Sayang... Kita ke dokter ya? Nanti habis ke dokter lele boleh minta apa saja"
"Benarkah?"
Jisung mengangguk, Chenle dengan senang hati akhirnya mengangguk lucu lalu menarik Jisung untuk masuk ke mobil
Sesampainya di rumah sakit Chenle langsung dibawa ke UGD untuk di periksa, tidak lebih hanya di periksa Chenle tidak ingin lebih, melihat orang sakit disana kelihatanya sangat tersiksa
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire || Jichen/chenji
Vampirbagaimana jadinya jika karakter vampire yang kita dambakan menjadi kenyataan?