Malam sudah tiba, Chenle dan Jisung baru selesai makan malam dan kini saatnya untuk tidur karna jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam
Benar, mereka pulang larut karna Chenle yang meminta ini itu di saat pedagang mulai banyak, jangan lupakan boneka lumba-lumba yang dia letakkan di ranjang mereka
"Ji, aku ingin bayi"
"Ingin ya? Bagaimana kalau kita bikin?"
Chenle mengerti apa yang dikatakan Jisung, dia tersenyum lalu menggeleng, besok hari senin dan dia harus berangkat pagi karna ditugaskan Pak Kim untuk membersihkan perpustakaan sebelum upacara di mulai
"Maaf, tidak bisa karna besok aku harus berangkat pagi"
Jisung tersenyum, dia tau isi pikiran Chenle tapi dia lebih memilih untuk menunggu si manis mengatakan itu
"Baiklah tak apa, sekarang tidur ya?"
Chenle mengangguk lalu menutup matanya, disusul dengan Jisung yang juga mulai menutup matanya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi telah tiba, Chenle sudah siap jam setengah enam, menunggu jisung lalu berangkat bareng, karna jisung juga harus hadir di meeting kelasnya
Tidak tau apa, tapi jisung yang wakil ketua kelas juga harus ikut untuk mengatur
Chenle melambaikan tangan di tengah-tengah lorong, karna kelas dia dan kelas jisung berlawanan arah jadi Chenle harus menerimanya
"Hati-hati"
"Arraseo"
Chenle membuka pintu kelasnya, sedikit tersentak karna sepagi ini di kelasnya ada Haechan yang duduk sambil menggambar
"Chan?"
"Ahh Hai le"
"Sepagi ini?"
Haechan hanya mengangguk "aku ke perpustakaan dulu ya? Kau Mau ikut?" Haechan menggeleng "tidak terimakasih"
"Baiklah"
Chenle berjalan keatas, di lantai dua dimana letak perpustakaan itu, membuka pintu perpustakaan lalu menemukan Satu siswa yang tersenyum padanya
"Sepagi ini?"
"Hai Le, Aku sudah biasa berangkat sepagi ini, dan kau?"
"Aku berangkat pagi karna disuruh pak Kim untuk membersihkan perpus"
"Hm baiklah, butuh bantuan?"
"Tidak usah, lebih baik kau fokus pada buku mu, Aku tidak akan mengganggu"
"Baiklah"
Chenle memaklumi saja kakak tingkat nya yang terkenal karna ketampanan nya dan ramah, mudah senyum pula, siapa lagi kalau bukan Sungchan
Chenle mulai menata dan membersihkan debu-debu yang menempel pada buku, lalu menyapunya
Tepat bell berbunyi dirinya sudah selesai membersihkan perpustakaan, mereka siswa dan siswi mulai berhamburan untuk membentuk barisan yang rapi
